Sleman Culture Festival 2025: Harmoni Budaya Lokal dan Jepang Meriahkan HUT RI ke-80

Sleman Culture Festival 2025: Harmoni Budaya Lokal dan Jepang Meriahkan HUT RI ke-80

Budaya lokal Sleman, Sleman Culture Festival 2025 di Lapangan Denggung akan menghadirkan kolaborasi budaya lokal dan Jepang.--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman bersama komunitas Sakuranesia resmi menggelar Sleman Culture Festival 2025 di Lapangan Denggung pada 22 - 23 Agustus 2025. 

Festival ini menghadirkan perpaduan budaya lokal dan Jepang melalui atraksi upacara adat, seni pertunjukan, hingga pesta kembang api.

Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid, menjelaskan bahwa inisiatif penyelenggaraan berawal dari ide kolaboratif dengan komunitas Jepang. 

Menurutnya, tanpa adanya Sakuranesia, festival kemungkinan besar hanya akan berjalan parsial.

BACA JUGA : Berbagai Inspirasi Outfit Prewedding Casual Hitam, Style Simpel Tapi Tetap Berkesan

BACA JUGA : 5 Pilihan Desa Wisata Jogja dengan Kekayaan Budaya Kental, Cocok untuk Liburan Akhir Pekanmu

“Pemantiknya adalah dari Sakuranesia. Karena kalau tidak ada Sakuranesia, mungkin event kita akan berjalan sendiri-sendiri,” katanya di sela konferensi pers, Rabu (20/8/2025).

Ia menambahkan, festival ini dikemas secara berbeda dengan melibatkan beragam pihak. 

Harapannya, Sleman tidak hanya mengangkat kearifan lokal, tetapi juga mampu menjalin jembatan budaya dengan Jepang.

“Tapi berkat kebersamaan dan kolaborasi dari berbagai pihak, event ini akhirnya dapat dikemas sedemikian rupa sehingga harapannya bisa memajukan kebudayaan di Kabupaten Sleman sekaligus mengenalkan budaya Jepang,” ujarnya.

Festival yang berlangsung dua hari itu akan diisi dengan pertunjukan upacara adat dari 17 kapanewon, pacuan kuda, karawitan, fashion show, hingga pesta kembang api. 

Ia menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya hiburan, melainkan juga ruang saling belajar antarbudaya.

“Jadi kita saling mengerti budaya masing-masing dari Jepang maupun Indonesia, khususnya Sleman. Harapannya, ke depan kerja sama bisa lebih intens dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Sleman,” tuturnya.

Ia mencontohkan ide awal festival yang datang dari keinginan Sakuranesia untuk menggelar pentas kembang api. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: