DIY Banyak Dikunjungi Wisatawan Luar Daerah, Pemda DIY Dorong Kolaborasi Tekan Kasus Malaria
Wakil Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), KGPAA Paku Alam X, melakukan pertemuan dengan Tim Asesmen Eliminasi Malaria 2025 di Ndalem Ageng, Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (12/8/2025). --Dok. Pemda DIY
“Jika parasit terbawa masuk, nyamuk yang ada bisa menjadi vektor penularan baru. Maka, kita harus menjaga eliminasi ini dengan pengawasan migrasi yang ketat dan partisipasi aktif masyarakat,” jelasnya.
Perwakilan WHO Indonesia, Dr. Herdiana Hasan Basri, memberikan apresiasi tinggi atas perjuangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam eliminasi malaria, yang dianggapnya sebagai tonggak sejarah penting bagi Indonesia.
BACA JUGA : 296 PNS Pemda DIY Pensiun, Sri Paduka Apresiasi Kontribusi dan Pengabdian
BACA JUGA : Tercatat 2,04 Persen, Pemda DIY Pastikan Inflasi 2025 Tetap Terjaga
DIY sudah memulai sejak lama, bahkan pada tahun 1959 ketika Soekarno mencanangkan penyemprotan di Kalasan yang kemudian menjadi hari kesehatan nasional.
“Dari perjuangan melawan malaria di DIY lahir banyak profesor, dokter, dan ilmuwan yang menjadikan daerah ini salah satu sumber keilmuan di bidang kesehatan,” tuturnya.
Herdiana menekankan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menjaga capaian eliminasi malaria. Hal ini mengingat DIY merupakan daerah terbuka yang menjadi pusat wisata dan pendidikan serta banyak dikunjungi dari luar.
“Kewaspadaan tidak boleh kendur. Jika lengah sedikit saja, kasus malaria bisa meledak kembali dan penanganannya jauh lebih sulit daripada menjaga kondisi yang sudah ada,” tegasnya.
BACA JUGA : Laporan Keuangan Pemda DIY Tahun 2024 Raih WTP, Realisasi Anggaran Daerah Capai 94,65 Persen
BACA JUGA : Enam Dubes RI Kerjasama dengan Pemda DIY Bidang e-Government dan Digital Development
Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembajun Setyaningastutie, menyampaikan harapannya agar eliminasi malaria di DIY benar-benar dapat tercapai pada tahun 2025.
Pembajun menjelaskan bahwa keberhasilan ke depan juga bergantung pada banyaknya event positif yang mendukung kesejahteraan masyarakat DIY serta kemampuan mempertahankan predikat baik terkait status bebas malaria.
“Persiapan eliminasi malaria ini sudah berlangsung bertahun-tahun. Kami optimis eliminasi di tingkat provinsi, khususnya di DIY, bisa tercapai tahun ini,” imbuhnya.
Ia juga menegaskan pentingnya memegang prinsip 5K yang menjadi bagian dari konsep kebudayaan di DIY sebagai landasan kerja bersama lintas sektor.
“Arahan Sri Paduka semakin memotivasi kami untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan dan jejaringnya. Masyarakat DIY tidak boleh lengah menghadapi malaria, penyakit yang sudah ada sejak tahun 1937,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: