Peledakan Ganda Peluru Mortir Perang Dunia II di Sleman Berhasil, Warga Aman Kembali Beraktivitas

Peledakan Ganda Peluru Mortir Perang Dunia II di Sleman Berhasil, Warga Aman Kembali Beraktivitas

Proses peledakan peluru mortir peninggalan Perang Dunia II di Sleman yang berhasil memusnahkan bom dan membuat lokasi aman bagi warga--Foto: Kristiani Tandi Rani/diswayjogja.id

SLEMAN, diswayjogja.id - Proses disposal peluru mortir peninggalan Perang Dunia II di Dusun Besalen, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, kembali dilaksanakan dengan peledakan dua kali, Selasa (12/8/2025). 

Proses ini merupakan kelanjutan dari upaya penanganan bahan peledak sisa perang yang berpotensi membahayakan keselamatan warga. 

Peledakan kedua yang dilakukan oleh tim Penjinak Bom (Jibom) berhasil memicu bom hingga musnah total dan menjadikan lokasi disposal kembali aman bagi masyarakat sekitar.

Dansat Brimob Polda DIY, Kombes Pol Edi S. Sinulingga, menjelaskan secara rinci proses peledakan yang berlangsung. 

BACA JUGA : Peluru Mortir Raksasa Sleman Gagal Meledak Meski Diledakkan Empat Kali, Proses Dilanjutkan Besok

BACA JUGA : Gali Taman di Sleman, Tukang Bangunan Temukan Peluru Mortir Seberat 500 Kilogram

Ia mengatakan bahwa pada ledakan pertama, hasil yang didapat hampir sama seperti hari sebelumnya, yakni hanya meninggalkan garis pada casing bom pesawat yang menjadi fokus disposal. 

"Untuk ledakan pertama, hasilnya sama seperti kemarin, hanya membuat garis di casing bom pesawat tersebut," katanya ketika ditemui di lokasi disposal.

Meski hasil ledakan pertama belum memicu bom secara sempurna, peledakan kedua berhasil mengaktifkan bom hingga hancur dan musnah total. 

Menurutnya, ledakan kedua ini menjadi penentu utama keberhasilan proses disposal tersebut. 

"Peledakan kedua berhasil memicu bom tersebut hingga musnah dan hancur," tambahnya.

Setelah pelaksanaan peledakan, tim Jibom melanjutkan dengan proses waktu endap. 

Waktu endap ini sangat penting untuk memastikan tidak ada ledakan susulan ataupun potensi bahaya lain yang mungkin masih tersisa di lokasi disposal. 

Proses ini menjadi tahap krusial agar lokasi benar-benar aman sebelum dinyatakan bebas dari risiko bahan peledak. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: