12.306 Mahasiswa Baru UNY Ikuti Pembukaan PKKMB 2025, Prodi Kedokteran Paling Ketat Persaingan

Kolaborasi lintas program studi menjadi penting untuk menciptakan pendekatan interdisipliner dalam menyelesaikan berbagai persoalan kompleks. 

“Penggunaan teknologi seperti AI, big data, dan keterbukaan akses data juga harus dimaksimalkan untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis bukti,” tuturnya.

BACA JUGA : Mahasiswa Tata Rias UNY Suguhkan Pergelaran Rias Fantasi Astaversa

BACA JUGA : UNY dan Kejati DIY Bahas Sanksi Pidana Kerja Sosial dalam KUHP

Menurut Hasan, mimpi besar menuju “Indonesia Emas” tahun 2045 tidak dibangun secara tiba-tiba, melainkan dimulai dari sekarang, melalui ruang kelas, laboratorium, dan aktivitas mahasiswa di kampus. 

Dia menilai kampus menjadi tempat untuk menempa pemimpin masa depan yang bukan hanya cerdas, namun juga amanah dan berdedikasi untuk kemajuan bangsa. 

Mahasiswa sebagai generasi muda, lanjutnya, memiliki posisi strategis sebagai agen perubahan, baik dalam isu politik, lingkungan, kesehatan, hingga kesetaraan. 

"Untuk itu, mereka harus dibekali bukan hanya kecerdasan intelektual, tetapi juga nilai-nilai karakter dan integritas. Model pengembangan mahasiswa yang ideal digambarkan dengan konsep 3K: Karakter, Kompetensi, dan Koneksi," tandasnya. 

BACA JUGA :  Digelar Selama 6 Hari, Pasar Kangen UNY Suguhkan 200 Makanan dan Minuman Tempo Dulu

BACA JUGA : Meriahkan Dies Natalis ke-61, UNY Gelar Festival Dalang Cilik 2025

Kegiatan PKKMB UNY 2025 ini secara resmi ditandai dengan pemakaian jas almamater para perwakilan mahasiswa jenjang sarjana terapan yaitu Muhammad Gibran Islami Pasha dari Fakultas Vokasi, jenjang sarjana Fairuz Khalishah Sastaviana dari Fakultas Bahasa, Seni dan Budaya, jenjang magister Ahmalia Rahma Ulfiyanti dari Fakultas MIPA dan jenjang doktor Rangga Bayu Rinawan dari Sekolah Pascasarjana. 

Sumber: