Konflik Thailand-Kamboja, Presiden Timor Leste Ramos Horta: Kita Kuat Jika Bersatu
Preside Timor Leste Jose Ramos Horta (tengah) menyinggung soal konflik di Thailand dan Kamboja hingga menewaskan puluhan orang dan lebih dari 218 ribu warga sipil mengungsi dari rumah mereka. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
SLEMAN, diswayjogja.id - Preside Timor Leste Jose Ramos Horta menyinggung soal konflik di Thailand dan Kamboja hingga menewaskan puluhan orang dan lebih dari 218 ribu warga sipil mengungsi dari rumah mereka.
Presiden Ramos Horta mengucapkan terima kasih dan selamat kepada Perdana Menteri Anwar dalam memimpin ASEAN, yang bisa bergerak cepat dalam mempertemukan kedua negara tersebut.
"Kedua belah pihak untuk berdialog dan segera menyepakati penghentian permusuhan dan terlibat dalam dialog untuk mengatasi akar permasalahan ini," ujarnya ditemui di UGM, Kamis (31/7/2025).
Ramos Horta menyebutkan perhatian pusat perhatian utama ASEAN yakni mengutamakan perdamaian dan kesatuan yang harus dipertahankan.
BACA JUGA : Presiden Ramos Horta: Indonesia Mitra Dagang Terbesar Timor Leste
BACA JUGA : Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta Singgung Pendidikan dan Perdamaian di Negara ASEAN
"Kita bekerja keras untuk menjaga persatuan ASEAN demi kawasan, demi kepentingan seluruh ASEAN," katanya.
Menurutnya, dengan hampir 700 juta penduduk yang tersebar di kawasan ASEAN, seharusnya bisa bisa saling bekerja sama dengan sumber daya yang melimpah.
"ASEAN adalah mitra internasional yang sangat penting dan kita akan terus bekerja sama, di wilayah maritim maupun udara, dan dengan sumber daya yang melimpah," terangnya.
Ramos Horta juga mengingatkan pentingnya persatuan bagi negara-negara ASEAN.
BACA JUGA : UGM Gelar Konferensi Internasional IASFM, Bahas Migrasi Paksa Akibat Konflik Etnis dan Agama
BACA JUGA : Ketum DePA Luthfi Yazid Serukan Kerja Sama dalam Forum Advokat Internasional Tiongkok
"Kita hanya bisa kuat jika kita bersatu. Jadi, itu sangat penting. Semua orang harus mengingatnya," tutupnya.
Diberitakan Disway News Network, konflik bersenjata di perbatasan Thailand dan Kamboja terus menelan korban.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: