Mengintip Fasilitas Sekolah Rakyat di Bantul, Dari Asrama hingga Ruang Kelas

Mengintip Fasilitas Sekolah Rakyat di Bantul, Dari Asrama hingga Ruang Kelas

Sejumlah orangtua siswa mengecek lokasi asrama putri Sekolah Rakyat Menengah Atas 19 Bantul, Senin (14/7/2025).--Foto: Anam AK/diswayjogja.id

Kurikulum pembelajaran yang digunakan oleh SR yakni kurikulum yang mengacu pada kurikulum nasional, termasuk di dalamnya pendidikan karakter. 

"Kurikulum perpaduan, kurikulum sekolah rakyat. Jadi kami berkiblat juga dengan kurikulum nasional, kurikulum yang dari Kemdikdasmen juga itu, muatannya itu ada muatan kaitannya dengan pembelajaran yang untuk kurikulum muatan karakter," katanya. 

BACA JUGA : Wamensos dan Mawen PUPR Tinjau Sekolah Taman Siswa, Sekolah Rakyat di Yogyakarta Bakal Tampung Seribu Siswa

BACA JUGA : Mensos Tinjau Taman Siswa Yogyakarta, Sekolah Rakyat Beroperasi Tahun Pelajaran 2025-2026

Sementara Kepala Dinas Sosial DIY, Endang Patmintarsih, mengatakan meski merujuk pada kurikulum Kemendikbudristek untuk jenjang pendidikan menengah, Sekolah Rakyat menerapkan sistem pembelajaran dan manajemen waktu yang berbeda dengan sekolah reguler. 

“Karena berasrama, pengelolaan waktu juga menyesuaikan. Ada struktur harian yang lebih intensif untuk membentuk karakter dan disiplin,” terangnya.

Program ini diharapkan menjadi alternatif pendidikan berkualitas bagi siswa miskin ekstrem, tanpa mengesampingkan aspek intelektual (IQ), emosional (EQ), dan spiritual (SQ). 

“Harapannya, Sekolah Rakyat ini mampu melampaui sekolah-sekolah berasrama lainnya dalam membentuk generasi unggul,” kata Endang.

BACA JUGA :  Meski Lahan Terbatas, Pemkot Yogyakarta Segera Realisasikan Sekolah Rakyat

BACA JUGA : Hardiknas 2025, Pemkot Yogyakarta Luncurkan Program Sekolah Tunas Unggul dan Gerakan Reresik Sekolah

Selain itu, para siswa SR akan mendapatkan 7 stel seragam termasuk seragam nasional, pramuka, olahraga, batik, pakaian tidur, dan pakaian pesiar. Terdapat juga seragam khusus bernuansa lokal sebagai bentuk penguatan identitas budaya.

Saat ini, dari kebutuhan 20 guru, baru 19 guru yang sudah masuk. Rekrutmen dilakukan bekerja sama dengan Kemendikbudristek dan Kementerian Sosial, dengan syarat minimal sertifikasi pendidik (serdik) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG). Seleksi tambahan juga mencakup tes TOEFL, psikotest, dan wawancara.

Sekolah Rakyat diharapkan menjadi model pendidikan transformasional yang tak hanya mengangkat martabat anak-anak dari keluarga tidak mampu, tetapi juga menyiapkan mereka menjadi individu yang mandiri dan berdaya saing tinggi. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: