Digelar Tiga Hari di Kota Yogyakarta, Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Diikuti 186 Peserta

Digelar Tiga Hari di Kota Yogyakarta, Kompetisi Bahasa dan Sastra 2025 Diikuti 186 Peserta

Kompetisi Bahasa dan Sastra Tahun 2025 kembali digelar selama tiga hari yang diikuti sebanyak 186 peserta finalis di Taman Budaya Embung Giwangan, Selasa (1/7/2025) hingga Kamis (3/7/2025).--Dok. Pemkot YK

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kompetisi Bahasa dan Sastra Tahun 2025 kembali digelar selama tiga hari yang diikuti sebanyak 186 peserta finalis di Taman Budaya Embung Giwangan, Kota Yogyakarta, Selasa (1/7/2025) hingga Kamis (3/7/2025).

Kompetisi tahunan ini digelar sebagai bagian dari upaya pelestarian dan pengembangan budaya lokal di Kota Yogyakarta, yang diikuti peserta finalis dari berbagai kategori. 

Kepala Bidang Sejarah, Permuseuman, Bahasa, dan Sastra Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta, Andrini Wiramawati, menjelaskan kompetisi ini merupakan agenda tahunan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2019, dan menjadi salah satu kegiatan strategis dalam memperkuat nilai-nilai budaya di tengah masyarakat. 

Andrini menuturkan pentingnya pelestarian bahasa, sastra, dan aksara Jawa sebagai bagian dari identitas dan peradaban khususnya di kalangan generasi muda.

BACA JUGA : Genjot Literasi dengan Resensi Buku, Dinarpusda Gelar Lomba Berbasis Perpustakaan

BACA JUGA : Ajang Potret Keindahan Kota Pelajar, Pemda DIY dan Humas Indonesia Gelar Lomba Foto Video Karya Filosofi

“Bahasa itu ibarat sungai yang mengalirkan pesan leluhur, sastra adalah angin yang membawa hikmah dari generasi ke generasi, dan aksara adalah jejak yang ditinggalkan masa lampau agar kita tidak lupa dari mana kita berasal,” ujar Andrini, dalam pembukaan Kompetisi Bahasa dan Sastra Tahun 2025, Selasa (1/7/2025). 

Menurutnya, pelestarian budaya di Kota Yogyakarta tak hanya menjadi kewajiban moral, tetapi juga bagian dari strategi kebudayaan yang nyata. 

Ia menyebutkan tutur santun, sastra, dan aksara Jawa merupakan warisan yang harus terus dihidupkan melalui berbagai media, termasuk ruang-ruang kompetisi.

Tahun ini, kompetisi diikuti oleh 186 peserta finalis dari berbagai kategori usia, yaitu anak-anak, remaja, dewasa, dan umum mencakup macapat, maca geguritan, maca cekak, alih aksara, sesorah, mendongeng, dan pranatacara. 

BACA JUGA : Tunggu Enam Tahun, Mahasiswa UGM Raih Juara 2 Kompetisi Aktuaria Internasional 2025

BACA JUGA : Mahasiswa Manajemen UPN Veteran Yogyakarta Raih Dua Penghargaan Bergengsi di Kompetisi Marketing Nasional

Seluruh peserta sebelumnya telah mengikuti tahap seleksi awal melalui pengiriman video pada bulan Juni 2025, di mana mengalami peningkatan.

“Minat peserta dari tahun ke tahun terus menunjukkan tren peningkatan. Tahun ini, tercatat sebanyak 316 peserta kemudian kemarin diawali dengan pengiriman video, kita akurasi kemudian masing-masing ada 6 sampai 10 yang maju pada saat ini. Meningkat dari tahun kemarin, sekitar 290-an peserta,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: