Malam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah, Ribuan Warga Ikuti Mubeng Beteng Keraton Yogyakarta
Ribuan warga mengikuti tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng yakni dengan berjalan mengelilingi Keraton Ngayogyakata Hadiningrat pada Jumat (27/6/2025) dini hari. --Foto: Anam AK/diswayjogja.id
Imam mengajak kepada generasi muda lainnya agar harus mengikuti tradisi Lampah Budaya Mubeng Beteng ini, minimal sekali seumur hidup.
"Kalau menurutku kalian minimal nyobain seumur hidup sekali. Nyobain ikut merinding di barisan Mubeng Beteng. Kalian anak muda harus nyobain," ajaknya.
BACA JUGA : Bentuk Penghormatan, PT Pos Indonesia Produksi Perangko Prisma Bergambar Sri Sultan HB X
BACA JUGA : Tradisi Nyadhong Masa Sri Sultan HB VII Warnai Grebeg Besar 2025
Warga lainnya asal Sleman, Intan Tyas, mengakui baru mengikuti sekali tradisi Mubeng Beteng sebagai bentuk muhasabah atau introspeksi diri.
"Penasaran aja, seenggaknya seumur hidup sekali. (Ikut) introspeksi diri, muhasabah tahun lalu. Kata orang yang biasanya ikut tahun ini lebih banyak dari tahun kemarin," ujarnya.
Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, KMT Projosuwasono, menjelaskan Lampah Budaya Mubeng Beteng bukan merupakan agenda Keraton Yogyakarta, melainkan budaya spiritual yang diinisiasi oleh para Abdi Dalem.
"Mubeng Beteng itu wujud laku prihatin, mensyukuri satu tahun yang lalu. Banyak berdoa untuk tahun yang akan datang agar diberikan keselamatan," jelasnya.
BACA JUGA : 32 Karya Budaya Ditetapkan Sebagai WBTb DIY, Sri Sultan Ingatkan Tak Sekedar Etalase Budaya
BACA JUGA : Abdi Dalem Keraton Yogyakarta Lestarikan Tradisi Mubeng Beteng, Refleksi Diri Dalam Keheningan
Menurutnya, warga bisa mengikuti tanpa mengenakan alas kaki, meskipun penggunaan alas kaki tetap diperbolehkan.
"Kami menyarankan tidak memakai sandal area kalau terinjak dan jatuh bisa menyulitkan. Tetapi, kalau sepatu atau tanpa alas kaki ya silakan," imbuhnya.
Lampah Budaya dengan tapa bisu itu dimulai dari Keben Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, melewati Jalan Retowijayan, Jalan Kauman, Jalan Agus Salim, Jalan Wahid Hasyim, hingga menuju di Pojok Beteng Kulon.
Selanjutnya Jalan Mayjen MT Haryono, Pojok Beteng Wetan, Jalan Brigjen Katamso, Jalan Ibu Ruswo, Alun-alun Utara, dan berakhir kembali menuju Keben Keraton.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: