Pemkot Yogyakarta Pastikan 11 Sekolah Swasta Terima Jalur Afirmasi Disabilitas SMP
SPMB Jalur Afirmasi Disabilitas Jenjang SMP Kota Yogyakarta bisa mengunjungi Kantor UPT Layanan Disabilitas Bidang Pendidikan dan Resource Centre Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kota Yogyakarta di Jalan Kolonel Sugiyono Nomor 9B, Mergangsan.--Dok. Pemkot YK
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta memastikan pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Kota Yogyakarta Tahun Ajaran 2025/2026 jenjang SMP jalur afirmasi disabilitas bisa menempuh pendidikan di 11 SMP Swasta.
Plt Kepala Unit Pelaksana Teknis Layanan Disabilitas (ULD) Bidang Pendidikan dan Resource Centre, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dindikpora) Kota Yogyakarta, Dian Yunila Handayani, menjelaskan, daya tampung jalur afirmasi disabilitas sebesar 5 persen, sebanyak 172 peserta didik untuk 16 SMP Negeri.
“SPMB jenjang SMP tahun ini kurang lebih sama dengan sebelumnya, real time online (RTO). Perbedaannya ada empat skala prioritas, yaitu anak berkebutuhan khusus (ABK) berdasarkan surat dokter, sudah mendapatkan pendampingan minimal sejak kelas 4 atau 5 SD, mendapat asesmen dari ULD atau lembaga yang dikerjasamakan ialah PPT UII dan hasil asesmen dari biro lain,” jelasnya, Senin (16/6/2025).
Calon peserta didik serta orang tua bisa mengetahui, apakah dia masuk dalam kelompok skala prioritas. SPMB kali ini juga mencantumkan rentang Intelligence Quotient (IQ) pada angka 65-84 pada hasil asesmen.
BACA JUGA : Ada 8 Jalur Pendaftaran, SPMB Kota Yogyakarta Jenjang SMP Dimulai
BACA JUGA : Ada Potensi Kecurangan, JCW Buka Posko Aduan SPMB SMP dan SMA/SMK Negeri
“Sampai hari ini kami punya data ada 228 ABK penduduk Kota Yogyakarta yang bersekolah di jenjang SD di dalam kota, dan 5 ABK di luar kota. Total ada 233 ABK sementara daya tampung 172, sehingga yang belum masuk di SMP Negeri melalui jalur afirmasi akan difasilitasi masuk sekolah swasta dan mendapat Jaminan Pendidikan Daerah (JPD) Inklusi,” ujarnya.
JPD Inklusi akan diterima secara otomatis, terang Dian, tanpa melihat latar belakang ekonomi orang tua calon peserta didik. Di mana ada 11 SMP swasta yang telah bekerja sama untuk menerima calon peserta didik yang belum masuk di SMP Negeri lewat jalur afirmasi.
“JPD Inklusi yang diterima sejumlah Rp 4 juta dalam setahun bagi masing-masing peserta didik, jadi per semester mendapat Rp 2 juta, yang mana Rp 1,5 juta untuk biaya sekolah dan Rp 500 ribu untuk uang saku,” katanya.
11 SMP swasta tersebut diantaranya SMP BOPKRI 3, SMP IT Masjid Syuhada, SMP Muhammadiyah 1, SMP Muhammadiyah 2, Muhammadiyah 4, Muhammadiyah 7, Muhammadiyah 9, Muhammadiyah 10, SMP Perintis, SMP Taman Dewasa IP serta SMP Taman Dewasa Jetis.
BACA JUGA : Dinas Pendidikan Gunungkidul: SD-SMP Gratis Bisa Tekan Angka Putus Sekolah
BACA JUGA : Putusan MK Pendidikan 9 Tahun Gratis, Pakar Hukum UMY Sebut Jangan Ada Diskriminasi Sekolah Swasta
Tercatat, total jumlah 17 Guru Pendamping Khusus (GPK) di SMP Swasta, sementara di 16 SMP Negeri terdapat 30 GPK.
Pihaknya menyatakan seleksi jalur afirmasi disabilitas jenjang SMP akan dilakukan berdasarkan empat prioritas yang telah disebutkan.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: