Dimas Diajeng Kota Yogyakarta Ikuti Sesi Pembekalan, Gusti Putri Sebut Sawiji lan Ora Mingkuh

 Dimas Diajeng Kota Yogyakarta Ikuti Sesi Pembekalan, Gusti Putri Sebut Sawiji lan Ora Mingkuh

Sebanyak 30 Finalis Dimas dan Diajeng Kota Yogyakarta mengikuti sesi pembekalan bersama Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam X atau Gusti Putri (tengah) di SM Tower Malioboro, Kamis (12/6/2025). --Dok. Pemda DIY

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sebanyak 30 Finalis Dimas dan Diajeng Kota Yogyakarta mengikuti sesi pembekalan bersama Gusti Kanjeng Bendara Raden Ayu Adipati (GKBRAA) Paku Alam X atau Gusti Putri di SM Tower Malioboro, Kamis (12/6/2025).

Bertema 'Dari Paguyuban Ke Pangabdian', Gusti Putri menngingatkan bahwa pemuda pemudi adalah harapan bangsa. Di mana dalam istilah Jawa, dikenal prinsip 'Sawiji, Greget, Sengguh, lan Ora Mingkuh' yang menjadi fondasi pembentukan karakter pemuda paripurna.

"Sawiji mengandung makna kesatuan pikiran dan hati dalam satu tujuan yang mengajarkan pentingnya integritas dan fokus. Greget menggambarkan semangat hidup yang konsisten dan tenangi. Sengguh bukan sekedar percaya diri, tetapi keyakinan yang dibungkus dengan kerendahan hati," ujar Gusti Putri.

Sementara itu, Ora Mingkuh berarti keteguhan hati dan pantang menyerah dalam menghadapi tantangan. Empat nilai ini menjadi pegangan utama bagi Dimas Diajeng dalam menjalani peran mereka sebagai teladan generasi muda.

BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Buka Pendaftaran Pemilihan Dimas Diajeng Jogja 2025, Begini Syaratnya

BACA JUGA : Digelar Malam Ini, 30 Finalis Ikuti Penobatan Dimas Diajeng Sleman 2025

Selain itu, Gusti Putri menegaskan, bahwa menjadi Dimas Diajeng bukan sekadar tampil menawan dalam balutan busana adat, tetapi berperan sebagai penyambung nilai dan duta budaya yang relevan.

“Dimas Diajeng bukan hanya menyambut tamu, tetapi menyambung makna. Budaya bukan hanya untuk dipajang, tetapi untuk dihidupkan,” katanya.

Gusti Putri menekankan, menjadi Dimas Diajeng bukanlah sekadar tampil fasih dan rapi dalam seremoni. Melainkan peran ini membawa misi lebih dalam menjadi wajah yang mencerminkan nilai, suara yang menyampaikan budaya, serta tindakan yang memberikan kebaikan.

“Ketika kita berbicara tentang Yogyakarta, maka kita tidak sedang membahas sekedar kota dengan bangunan bersejarah. Kita sedang membicarakan tingkah laku, darah hidup, dan falsafah,” jelasnya. 

BACA JUGA : Zacky dan Keisha Dinobatkan Dimas Diajeng Sleman 2025, Ini Daftar Anugerah Lainnya

BACA JUGA : Intan Latifah Nuratmojo, Finalis Diajeng Sleman 2025 Dikenal News Anchor hingga Duta Budaya Daerah DIY

Selain itu, Gusti Putri menjelaskan salah satu peran Dimas Diajeng, yakni berkembang menjadi jejaring kepemudaan yang berkontribusi secara lokal, nasional, bahkan global. Di tengah derasnya arus globalisasi dan penyebaran informasi lintas negara, Dimas Diajeng menjadi semakin strategis.

"Di tengah generasi yang haus makna, Dimas Diajeng menjadi titik temu antara tradisi dan masa depan. Kalian bisa menjadi jembatan antarbudaya, antarwilayah, bahkan antarbangsa, selama nilai-nilai yang kalian pegang tetap teguh,” tutur Gusti Putri.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: