Paguyuban ABA Lakukan Renovasi Bangunan Eks Menara Kopi Kotabaru secara Swadaya
Paguyuban warga Abu Bakar Ali (ABA) melakukan sejumlah renovasi di lokasi bekas Menara Kopi Kotabaru, Kota Yogyakarta, secara swadaya, termasuk gapura muka depan.--dok. Warga ABA
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Paguyuban warga Abu Bakar Ali (ABA) melakukan sejumlah renovasi di lokasi bekas Menara Kopi Kotabaru, Kota Yogyakarta, secara swadaya.
Ketua Paguyuban Warga ABA Yogyakarta, Agil Haryanto, mengungkapkan renovasi tersebut untuk kenyamanan pengunjung dan tidak mematikan usaha para pedagang eks TKP ABA.
Menurutnya, renovasi awal yaitu memperbaiki akses jalan masuk dan meratakan tanah untuk area parkir pengunjung.
"Diurug split biar aman dan nyaman buat pengunjung. Buat akses keluar masuk armada (bus), ndak bakule pedagang mati itu kalau ndak dibongkar, kalau yang etalase itu buat nata pedagang, kurang kalau ndak dibongkar," ungkap Agil, Senin (9/6/2025).
BACA JUGA : Mulai Hari Ini, Paguyuban Warga Kosongkan TKP Abu Bakar Ali
BACA JUGA : Parkir ABA Malioboro Ditutup, Pemda DIY Siapkan Kawasan Kotabaru untuk Jukir dan PKL
Mereka juga menambah kamar mandi dan tempat wudhu yang berlokasi dekat dengan Musala, di mana pembiayaan dilakukan secara swadaya oleh paguyuban warga.
"Sampai per hari ini saya sudah habis kurang lebih Rp50juta ngecor depan itu (akses masuk), pesan besi, nyewa backhoe, terus pengadaan ini, urunan sama temen pedagang," katanya.
Selain itu, paguyuban warga ABA melakukan renovasi akses jalan masuk dengan meninggikan gapura masuk eks Menara Kopi Kotabaru itu.
"Cara menghidupkan dan memperlancar akses masuk ini, salah satunya bongkar gapura, harus saya tinggikan, direhab aja, untuk sementara diizinkan. Kalau ndak gitu sama saja dikubur hidup-hidup di sini," terangnya.
BACA JUGA : Konsep RTH Dibagi Tiga Zona yang Dibangun di Eks Parkir ABA Malioboro
BACA JUGA : Sebelum Parkir ABA Dibongkar, Sri Sultan Minta Matangkan Relokasi
Proses renovasi tersebut belum diketahui akan berlangsung sampai kapan, namun pihaknya menunggu proses pembongkaran etalase.
"Ya ini masih nunggu prases pembongkaran etalase, kalau ndak dibongkar pedangang bingung mau ditaruh di mana, kurang tempatnya, itu aja udah dibikin adep-adepan (berhadapan) tempatnya," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: