Pendaki Ilegal Gunung Merapi Di-Blacklist Semua Gunung di Indonesia

Pendaki Ilegal Gunung Merapi Di-Blacklist Semua Gunung di Indonesia

Sebanyak 20 pendaki ilegal Gunung Merapi terancam di-blacklist di semua gunung Indonesia, usai melakukan pendakian pada Minggu (13/4/2025) melalui New Selo di Kecamatan Selo, Kabupaten Boyolali. --Dok. Balai TN Merapi

"Jadi, tidak ada yang ditahan dan masih sebatas pengambilan keterangan kepada mereka semuanya. Karena memang awalnya mereka berbelit-belit. Tapi setelah digali itu, akhirnya mereka mengakui bahwa mereka sebetulnya sudah janjian, sudah kompak sebetulnya untuk naik ke Merapi pada dini hari sekitar jam 2," tuturnya.

Atas kejadian tersebut, pihaknya mengaku kecewa karena di usia muda dan memiliki jenjang pendidikan memahami bahwa ada pelarangan pendakian Gunung Merapi, namun tetap memaksakan diri untuk mendaki Gunung Merapi secara ilegal. 

BACA JUGA : Total 26 Sistem EWS Otomatis Sudah Terpasang, Respon Bencana Banjir Terhitung Lebih Cepat

BACA JUGA : Status Siaga Darurat Hidrometeorologi di DIY Diperpanjang hingga Mei 2025

Menurutnya, rute pendakian tersebut telah ditutup pada Mei 2018, di mana bersama masyakarat setempat telah menjalin komunikasi dan koordinasi yang baik, sehingga jika ada yang hendak melakukan pendakian bakal dihalau atau diminta turun.

"Nah, cuma ini yang terjadi karena dilakukan dini hari dan mungkin cuacanya saat itu sedang gerimis-gerimis, sehingga tidak terdengar karena sinyal-sinyalnya putus akibatnya lolos dari pantauan petugas maupun masyarakat," imbuhnya.

Untuk itu, Balai TN Gunung Merapi dan sejumlah pihak bakal melakukan sosialisasi secara intensif melalui media sosial terkait bahaya dari Gunung Merapi sesuai dengan himbauan dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

"Oleh sebab itu, kita sebenarnya sangat berharap dari para pendaki ini sebetulnya bisa membantu kami dari Taman Nasional untuk menyampaikan kepada yang lain, bahwa di sini sebetulnya tidak bisa didaki karena masih rawan bencana, rawan erupsi," pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: