Kasus PMK Semakin Naik, Kementan Putuskan Bentuk Satgas PMK dengan Skala Nasional
Satgas PMK Nasional dibentuk guna tangani kasus PMK yang semakin naik di Yogyakarta-Foto by Jogjapolitan -
BACA JUGA : Polresta Yogyakarta Selidiki Anggotanya, Usai Dilaporkan Lakukan Penganiayan Warga Semarang hingga Tewas
Strategi Penanggulangan PMK
Guna melaksanakan kegiatan vaksinasi sebagai strategi pengendalian dan penanggulangan PMK, saat ini Kementerian Pertanian telah menyiapkan empat juta dosis vaksin, beserta obat, vitami, dan disinfektan.
"Tentu empat juta ini, mudah-mudahan nanti kalau kurang, masih ada tambahan, kami upayakan yang lain. Tetapi, setidaknya dari empat juta ini, kami akan prioritaskan untuk daerah-daerah yang berisiko tinggi. Kami sudah memetakan, termasuk Jawa Tengah, DIY ini," ungkapnya.
Agung tinggal menunggu surat permintaan vaksin dari kepala dinas terkait. Hingga kini Agung mencatat sudah ada tiga provinsi yang mengajukan pengedropan vaksin, yaitu Sumatera Barat, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat kalau
"Kami meminta surat dari dinas provinsi untuk kebutuhan vaksinnya dan kami akan dropping secara bertahap. Kalau hari ini sudah ada masuk suratnya, hari ini juga kami kirim, dan mereka harus punya progres target untuk implementasinya, kalau tidak ya tidak akan kirim lagi," tegasnya.
BACA JUGA : Kasus PMK di DIY Sudah Capai 1.800 Lebih, Status Darurat Bakal Diterapkan Percepat Langkah Penanganan
BACA JUGA : Korban Apartemen Malioboro City Kembali Bersiap Gelar Aksi, Pertanyakan Penerbitan SLF dan Legalitas Izin
Di tingkat kampus, Fakultas Peternakan (Fapet) UGM bakal membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanggulangan PMK.
Dekan Fapet UGM, Prof. Ir. Budi Guntoro yang juga hadir dalam workshop mengungkapkan pembentukan Satgas ini sebagai respons melihat situasi dan kondisi kasus PMK di DIY dan Nasional yang terus meningkat.
"Khusus Fakultas Peternakan memang kamo membentuk Satgas, memang tanggung jawab kami, sebenarnya antara Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan kami bersama-sama membantu pemerintah dalam rangka untuk penanganan dan pengendalian [PMK]," katanya.
Penanganan PMK Secara Cepat dan Sistematis
Satgas Penanggulangan PMK Fakultas Peternakan UGM ini nantinya memastikan pencegahan dan penanganan PMK bisa dilakukan lebih cepat dan sistematis.
Perwakilan tim dosen Fapet UGM juga telah diterjunkan untuk melakukan survei awal ke lokasi ternak yang terkena PMK di Gunungkidul.
"Di sisi Fakultas Peternakan, kami bergerak sampai membantu pemerintah daerah dalam nanti penyebaran vaksinasi dan penanganan," ujarnya.
Budi mengingatkan langkah penting yang perlu dilakukan terkait PMK yakni biosekuriti. Dijelaskan Budi, biosekuriti ini merupakan tindakan untuk mencegah penularan penyakit atau kontaminasi ke dalam atau keluar dari suatu tempat. Dalam kasus ini, penting untuk melindungi ternak dari virus sejak dini. "Tugas dari Satgas adalah menyosialisasi terutama untuk biosekuriti untuk peternak-peternak di sekitar DIY," katanya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: harianjogja.com