Ekspor Alat Pertanian Indonesia Naik, Kemendag Targetkan Realisasi di Atas 7 Persen pada 2026

Rabu 26-11-2025,16:14 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menyebutkan kinerja ekspor Indonesia, khususnya dari sektor alat-alat pertanian, terus menunjukkan perkembangan positif. 

Roro Esti menjelaskan bahwa sejumlah produk pertanian seperti traktor dan peralatan mekanisasi lainnya telah diekspor ke berbagai kawasan, mulai dari Afrika, Panama, hingga Meksiko. 

Menurutnya, keberhasilan produk lokal menembus pasar internasional menunjukkan kualitas dan daya saing industri manufaktur nasional yang semakin kuat.

“Ini produk-produk kebanggaan kita, karya anak bangsa. Sebagian bahkan sudah holistik made in Indonesia. Mudah-mudahan seperti ini bisa terus kita tingkatkan agar mampu memasok market internasional,” ujarnya saat meninjau produk alat pertanian di Tegalrejo, Kota Yogyakarta, Rabu (26/11/2025). 

BACA JUGA : Jelang Operasional, Pasar Terban Mulai Tempati Zonasi Baru untuk 500 Pedagang

BACA JUGA : Desember 2025, Pedagang Pasar Terban Akan Pindah ke Bangunan Baru

Selain itu, produk Quick juga berhasil meraih Good Design Indonesia, sebuah penghargaan dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) yang mendorong peningkatan kualitas desain produk lokal agar dapat memenuhi standar pasar global. 

Upaya peningkatan desain, menurut dia, menjadi salah satu strategi penting agar produk Indonesia semakin kompetitif.

Roro Esti menegaskan bahwa Kemendag terus mendorong UMKM untuk go internasional, mengingat sektor tersebut menjadi pilar penting dalam pertumbuhan ekspor nasional. 

Ia mengungkapkan, target ekspor Indonesia pada 2025 berada di angka 7 persen, namun realisasi saat ini sudah mencapai 8 persen.

BACA JUGA : Kementan Lepas Ekspor Rp1,1 Miliar dari Sleman Dorong Transformasi Pertanian Modern

BACA JUGA : Mensos Saifullah Yusuf Lepas Produk Ekspor KPM ke Amerika, Bukti Pemberdayaan Berjalan

“Tahun ini target kita 7 persen, tetapi alhamdulillah sudah berada di 8–9 persen. Ini sebuah kebanggaan, namun juga menjadi dorongan bagi kita untuk mencatat potensi-potensi baru agar 2026 bisa lebih baik,” katanya. 

Ketika ditanya mengenai target tahun 2026, Wamendag menyebut bahwa pemerintah masih mempertahankan target di angka 7 persen, meski optimistis realisasinya dapat melampaui angka tersebut seperti pencapaian tahun ini.

“Kalau target kita 7 persen untuk tahun depan, harapannya realisasinya bisa lebih dari itu,” jelasnya. 

Kategori :