Selain itu, pasar juga dilengkapi instalasi pengolahan limbah terstruktur yang mengolah limbah rumah potong ayam dan sampah pasar agar tidak mencemari lingkungan.
BACA JUGA : Respon Perubahan Pola Belanja, Pemkot Yogyakarta dan Meta Kolaborasi Percepat Digitalisasi Pasar Rakyat
BACA JUGA : Edukasi Wisatawan Soal Kebersihan, Pemkot Yogyakarta Siapkan Fasilitas Baru di Malioboro
“Ini nanti akan jadi pilot project pengolahan limbah rumah potong ayam yang dikelola dengan baik,” ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Paguyuban Mitra Unggas Sejahtera Pasar Terban, Faisal, berharap bangunan baru ini dapat meningkatkan pendapatan pedagang ayam potong.
Lebih dari 100 pedagang ayam potong berjualan di Pasar Terban, dengan kapasitas pemotongan mencapai ribuan ekor per hari.
“Satu pedagang bisa memotong 100–200 ekor ayam sehari, bahkan sampai 400 ekor kalau ramai. Harapannya dengan pengolahan limbah yang baik, penjualan ikut meningkat,” terangnya.
BACA JUGA : Jembatan Kewek Masuk Kategori Rusak Berat, Pemkot Yogyakarta Susun DED dan Ajukan Anggaran ke Pusat
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Siapkan Status Siaga Darurat Hadapi Potensi Bencana Hidrometeorologi
Pedagang sembako, Nur Hasanah, juga berharap pasar baru bisa memulihkan pendapatannya yang menurun sejak pandemi.
“Sebelum pandemi bisa sampai Rp3 juta sehari. Sekarang hanya separuhnya. Semoga nanti lebih baik dan berkah,” tuturnya.
Hal serupa disampaikan pedagang ramesan, Ira, yang mengakui pendapatannya turun drastis saat berjualan di shelter.
“Harapannya setelah pindah ke sini penjualan lebih lancar,” tandasnya.