“Bungkus barang online itu luar biasa banyak plastiknya. Mulai dari plastik lapisan luar sampai bubble wrap. Ini PR besar yang harus diselesaikan bersama,” tuturnya.
BACA JUGA : Sri Sultan Kumpulkan Bupati dan Wali Kota DIY Bahas Penanganan Sampah Bersama
BACA JUGA : Kucurkan Rp200 Juta, Pemkot Yogyakarta Benahi RTH Publik dan Kelola Sampah Organik
DLH Kota Yogyakarta saat ini fokus melakukan pembatasan plastik di sektor komersial seperti ritel modern dan pasar. Meski baru berjalan satu bulan, hasil awal menunjukkan adanya perubahan perilaku pada beberapa pelaku usaha yang mulai mengurangi penggunaan kantong plastik.
“Yang paling terlihat memang di ritel modern. Mereka tidak mempermasalahkan karena secara nasional korporasi mereka juga sudah menerapkan pembatasan plastik,” terangnya.
Ahmad menilai, upaya pengurangan plastik juga perlu disertai pendekatan edukatif lintas generasi, terutama kepada generasi muda agar kesadaran lingkungan tumbuh sejak dini.
“Kalau dulu ibu-ibu kita biasa membawa tas anyaman ke pasar, sekarang kita harus menggali lagi edukasi seperti itu agar bisa diterapkan kembali. Tantangannya memang generasi sekarang, tapi kita harus telaten,” pungkasnya.