BACA JUGA : Siap Hadapi Potensi Bencana, 10 Sekolah di Kota Yogyakarta Dibekali Pelatihan Tangguh Bencana
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Pamer Teknologi dan Mitigasi Kebencanaan ke Duta Besar Australia
Selain Merapi, wilayah Prambanan juga mendapat perhatian khusus, terutama bagian atas yang memiliki kontur tanah curam dan rawan longsor.
“Wilayah Prambanan atas memang memiliki kontur tanah yang memungkinkan terjadinya longsor. Karena itu, kami juga melakukan kegiatan pengawasan dan kesiapsiagaan di sana,” sebutnya.
Selain potensi longsor, angin kencang juga menjadi ancaman serius di Sleman dan sekitarnya.
Dalam dua hingga tiga tahun terakhir, fenomena angin ekstrem kerap terjadi hampir merata di wilayah tersebut.
“Namun ada beberapa lokasi yang intensitasnya lebih tinggi, terutama di daerah turunan gunung atau area yang luas dan masih kosong sebelum masuk ke pemukiman,” imbaunya.
Ia menambahkan, ketika angin menerpa kawasan permukiman, kecepatannya cenderung meningkat dan berpotensi menimbulkan kerusakan.
Karena itu, pihaknya kini memperkuat sistem deteksi dini serta imbauan kepada masyarakat untuk memangkas pohon rawan tumbang dan mengamankan atap rumah sebelum cuaca ekstrem datang.
BACA JUGA : Drone Inovasi FT UMY Siap Bantu Penanganan Bencana Tanpa GPS
BACA JUGA : Ada Kejadian Darurat atau Bencana, Sekolah di DIY Bisa Lapor ke Aplikasi Jogja Digdaya
Dengan langkah-langkah preventif ini, BPBD Sleman berharap masyarakat tidak hanya siaga saat bencana terjadi, tetapi juga tangguh dalam menghadapi ancaman alam dari awal musim hujan.