Imam Mahdi menambahkan, UMY juga menjalankan berbagai program inovatif penerimaan mahasiswa baru, seperti Semasa (Sehari Menjadi Mahasiswa), Pre-University, dan One Day Service (ONS) untuk mempercepat proses registrasi.
“Program ‘Semasa’ tahun lalu menghasilkan konversi hingga 80 persen peserta menjadi mahasiswa baru. Tahun ini, kami lanjutkan dengan pendekatan digital agar proses pendaftaran lebih cepat dan mudah,” jelasnya.
Selain itu, UMY juga memanfaatkan peran mahasiswa asing sebagai duta promosi di berbagai negara, seiring meningkatnya peminat dari kawasan Asia Tenggara dan Asia Tengah.
“Kampus kami sudah dikenal di Myanmar, Thailand, hingga Uzbekistan. Dengan pembukaan prodi baru ini, kami optimistis jumlah mahasiswa internasional akan terus meningkat,” pungkas Imam Mahdi.