Pihaknya membuka peluang untuk membantu para Silverman mendapatkan pekerjaan lain yang lebih layak. Menurutnya, pendekatan yang digunakan bukan sekadar pelarangan, tetapi juga pendampingan sosial.
BACA JUGA : Darurat Sampah Yogyakarta, Wali Kota Hasto Kerahkan Semua Dinas Tangani Sampah Rumah Tangga
BACA JUGA : Wayang Jogja Night Carnival Batal Digelar, Hasto Sebut Anggaran Dialihkan untuk Kegiatan Sosial
Hasto juga memastikan bahwa kebijakan ini bersifat inklusif, termasuk bagi pengamen dari kelompok difabel seperti tunanetra.
"Kalau ada pengamen tunanetra atau difabel yang ingin tampil, tentu akan kita tempatkan di titik-titik yang memungkinkan. Kita akomodir," imbuhnya.
Terkait besaran anggaran untuk program penataan ini, Hasto belum memberikan angka pasti. Dia menyebut hal tersebut masih dalam pembahasan lebih lanjut bersama OPD terkait, termasuk Dinas Kebudayaan.
"Belum, belum bisa bicara anggaran saya. Belum bisa," pungkasnya.