Plt. Sekretaris Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Bantul, Zanita Sri Andanwati, mengungkapkan, salah satu keunggulan aplikasi Bantul Pinter adalah memuat koleksi pustaka berupa jurnal penelitian secara digital, yang jarang dilakukan perpustakaan daerah lain.
“Termasuk di dalam aplikasi Bantul Pinter, masyarakat bisa mengakses jurnal penelitian dan karya ilmiah dari dosen, mahasiswa, guru, dokter, perawat, bidan, dan sebagainya,” sebutnya.
Ia menambahkan, keberadaan jurnal digital ini merupakan hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga, mulai dari perguruan tinggi, akademi, Bawaslu Bantul, KPU Bantul, Bank BPD DIY, BKPSDM, hingga Bappeda.
“Kerja sama lintas lembaga ini memperkuat ekosistem literasi yang inklusif dan mudah diakses seluruh lapisan masyarakat,” tambahnya.
Lebih jauh, ia berharap aplikasi Bantul Pinter dapat memperluas jangkauan layanan perpustakaan hingga ke pelosok desa.
“Inovasi ini diharapkan tidak ada lagi batasan dalam memperoleh ilmu pengetahuan. Semua warga, dari kota hingga desa, bisa belajar kapan saja,” lanjutnya.
Pemanfaatan aplikasi ini juga sejalan dengan upaya mewujudkan masyarakat yang cerdas, berbudaya, dan cakap literasi.
Ia menegaskan, transformasi digital perpustakaan bukan hanya soal kemudahan akses, tetapi juga tentang membangun masyarakat yang mampu memanfaatkan informasi untuk kemajuan diri dan lingkungan sekitar.