Simak Fakta Mengejutkan Ini, Bahan Skincare Dapat Memicu Munculnya Komedo

Sabtu 16-08-2025,09:53 WIB
Reporter : Tri Diah Aprilia
Editor : Syamsul Falaq

diswayjogja.id – Di dunia kecantikan, istilah "comedogenic" menjadi salah satu kata yang paling sering dibahas, baik dalam ulasan produk maupun panduan perawatan kulit. Secara harfiah, istilah ini mengacu pada produk atau bahan yang berpotensi menyumbat pori-pori. Bagi banyak orang, khususnya mereka yang memiliki kulit berminyak atau rentan berjerawat, memilih produk dengan klaim "non-comedogenic" menjadi prioritas utama.

Munculnya kesadaran akan bahan-bahan ini bermula dari penelitian yang dilakukan pada tahun 1970-an, di mana para ilmuwan mulai mengamati hubungan antara penggunaan kosmetik tertentu dengan timbulnya komedo. Sejak saat itu, penelitian terus berkembang, dan daftar bahan-bahan pemicu komedo pun semakin panjang. Pengetahuan ini sangat berharga, karena memungkinkan konsumen untuk lebih cerdas dalam memilih produk yang sesuai dengan kebutuhan kulit mereka.

Namun, penting untuk memahami bahwa bahan comedogenic tidak selalu buruk bagi semua orang. Efek dari bahan ini sangat bergantung pada jenis kulit dan konsentrasi penggunaannya dalam produk. Apa yang bisa memicu komedo pada kulit berminyak, mungkin saja aman atau bahkan bermanfaat bagi kulit kering. Jadi, label comedogenic bukanlah cap buruk, melainkan sebuah panduan yang membantu kita membedakan produk.

Dengan memahami konsep di balik istilah ini, kita bisa menghindari kesalahan umum dalam memilih produk perawatan kulit. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu comedogenic, bagaimana efeknya pada kulit, dan mengapa pemahaman ini sangat penting untuk mencapai kulit yang bersih dan sehat.

BACA JUGA : Dampak dari Skincare Overclaim Masih Jadi Bahan Pembicaraan Saat Ini

BACA JUGA : Anak Wajib Digunakan Skincare Agar Kulit Tetap ternutrisi dan Ini Bukan Sekedar Gaya

Definisi dan Asal-usul Istilah Comedogenic

Istilah comedogenic berasal dari kata "komedo" dan imbuhan "genic" yang berarti "menghasilkan" atau "menyebabkan". Jadi, comedogenic secara harfiah berarti "menyebabkan komedo". Komedo sendiri merupakan masalah kulit yang umum terjadi ketika pori-pori wajah tersumbat oleh campuran minyak alami (sebum), sel-sel kulit mati, dan kotoran.

Sebuah produk skincare atau makeup dikategorikan sebagai comedogenic jika mengandung bahan yang berpotensi menyumbat pori-pori. Pada individu dengan kecenderungan kulit berminyak dan acne prone, penyumbatan ini dapat berujung pada timbulnya jerawat.

Konsep ini mulai populer setelah penelitian pada tahun 1972 yang dilakukan oleh Dr. Albert Kligman. Ia dan timnya menemukan bahwa beberapa bahan dalam produk kecantikan dapat menyebabkan komedo pada kelinci percobaan. Meskipun metode pengujian ini kini dianggap kontroversial dan tidak sepenuhnya akurat untuk kulit manusia, penelitian tersebut menjadi tonggak sejarah yang memicu industri kecantikan untuk mengembangkan produk dengan formulasi yang lebih aman bagi pori-pori, yang kemudian dikenal sebagai produk dengan klaim "non-comedogenic".

Klaim ini menjadi jaminan bagi konsumen bahwa produk tersebut telah diuji dan dinilai memiliki risiko minimal dalam menyumbat pori-pori. Namun, klaim "non-comedogenic" tidak sepenuhnya diatur oleh pemerintah dan setiap produsen bisa memiliki standar pengujian yang berbeda. Oleh karena itu, bagi konsumen, pemahaman tentang bahan-bahan pemicu komedo tetap sangat penting.

Dampak Bahan Comedogenic pada Kulit

Komedo

Pori-pori yang tersumbat menjadi tempat ideal bagi komedo untuk berkembang. Komedo putih (whiteheads) terbentuk ketika pori yang tersumbat tertutup oleh lapisan kulit tipis. Sementara itu, komedo hitam (blackheads) muncul saat penyumbatan di pori-pori terpapar udara, menyebabkan minyak yang tersumbat mengalami oksidasi dan berubah warna menjadi gelap.

BACA JUGA : Cara Mengetahui Skincare Paling Cocok Untuk Kulit Agar Tetap Sehat Terawat

BACA JUGA : Wujudkan Kulit Awet Muda, Berikut Panduan Skincare Anti-Aging Terbaik

Jerawat

Kategori :