Desainer Caca Candrika Sulap Limbah Galon Air Mineral Jadi Gaun Pesta dan Pengantin Mewah

Minggu 10-08-2025,09:54 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

BANTUL, diswayjogja.id - Desainer muda asal Magelang, Caca Candrika, menghadirkan koleksi unik yang memikat panggung Jogja Fashion Week (JFW) 2025 di Jogja Expo Center (JEC). 

Mengusung konsep ramah lingkungan, Caca menyulap limbah galon air mineral dan potongan kain sisa menjadi gaun pesta dan gaun pengantin mewah.

Caca menampilkan sepuluh outfit yang seluruhnya memancarkan kesan glamour. Setiap busana dirancang dengan detail yang halus, memadukan kilau material plastik daur ulang dengan tekstur lembut kain sisa. 

Hasilnya adalah paduan artistik yang bukan hanya mempesona secara visual, tetapi juga membawa pesan kuat tentang keberlanjutan.

BACA JUGA : Jogja Fashion Week 2025 Tampilkan 1.000 Busana Karya Anak Bangsa, Targetkan Transaksi Miliaran

BACA JUGA : Batik Sawit Jogja, Karya Inovatif Bernilai Tinggi dan Ramah Lingkungan

“Selama ini kita sering menganggap limbah galon air mineral atau kain sisa hanya sebagai sampah. Padahal, dengan sentuhan kreativitas, material tersebut bisa diolah menjadi karya seni bernilai tinggi,” ujar Caca, Minggu (10/8/2025).

Caca menekankan bahwa desainnya tidak sekadar mengejar estetika, melainkan juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Salah satu gaun yang mencuri perhatian adalah gaun pengantin putih dengan rok mengembang, dihiasi payet dan ornamen transparan yang ternyata berasal dari potongan galon air mineral. 

Ketika terkena cahaya, gaun tersebut memantulkan kilau bak kristal, membuatnya tampak begitu mewah di atas panggung.

BACA JUGA : Dalam Event Jogja Fashion Parade 2025, Mahasiswa dan Pelajar Tampilkan Hasil Karya Fesyen

BACA JUGA : Jogja Fashion Parade 2025, Model Cilik Pukau Pengunjung dengan Penampilan Luar biasa

Sentuhan kain sisa berwarna pastel pada bagian atasan memberi nuansa lembut yang kontras dengan kemegahan rok.

Caca Candrika mengaku mempersiapkan koleksi ini selama hampir enam bulan. Prosesnya melibatkan pemilahan limbah, pembersihan, hingga teknik pengolahan agar material plastik menjadi lentur dan nyaman digunakan. 

Ia juga bekerja sama dengan perajin lokal untuk menambah sentuhan handmade pada beberapa detail busana.

Kategori :