Lagu Sate Blengong Brebesan Sukses Cetak Rekor MURI, Jadi Bahan Literasi Bahasa Indonesia SMPN2 Brebes

Rabu 14-05-2025,00:30 WIB
Reporter : Syamsul Falaq
Editor : Syamsul Falaq

Sejak pembuatannya Tahun 2006-2010, lanjut Tarto, Lagu Sate Blengong mengalami sejumlah transformasi lirik. Tujuannya, menyesuaikan identitas dan ciri khas baik diri tata bahasa serta kearifan lokal Brebesan.

Termasuk, inovasi serta kreasi pengemasan musik remix agar bisa digunakan untuk lagu senam.

"Lagu Sate Blengong, sudah sering saya bawakan di sejumlah kegiatan. Baik tingkat provinsi maupun nasional, seperti di Pendopo Kabupaten Semarang, acara Campursari Arum Dalu TVRI Jateng dan setiap pentas di TMII Jakarta," terangnya menjawab pertanyaan.

Lebih lanjut Ki Tarto menjelaskan, terkait hak cipta dan penyebarluasan Lagu Sate Blengong sebagai pengiring senam kebugaran jasmani.

Pihaknya mengaku, sepenuhnya menyerahkan langsung ke Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Brebes sebagai leading sektor.

BACA JUGA : 201 Guru Penggerak Brebes Ciptakan Inovasi Tingkatkan Minat Belajar Lewat Panen Hasil Belajar

BACA JUGA : 290 Calon Guru Penggerak Brebes Angkatan 10 Pamerkan Panen Hasil Belajar, Begini Komentar Kepala Dindikpora

Menurutnya, sebuah kebanggaan dan prestasi luar biasa bisa memberikan sumbangsih dan manfaat bagi masyarakat.

"Khususnya, jika lagu dan irama serta gerakan khas Sate Blengong menjadi ikon khas Senam di semua sekolah hingga berhasil meraih Rekor MURI saat Hardiknas 2025 dengan peserta senam terbanyak di KPT Brebes 2 Mei kemarin," imbuhnya.

Sementara itu, Guru Mapel Bahasa Indonesia SMPN 2 Brebes Ita Ratna Dewi mengaku motivasi dan semangat berkarya Ki Tarto Wiji Wasito patut menjadi contoh.

Terutama, bagi semua seniman dan seluruh insan pendidikan di Kabupaten Brebes. Sebab, selain menciptakan sejarah hasil karya Sate Blengong juga bisa menjadi bahan literasi yang akan terukir sejarah dalam dunia pendidikan.

Kategori :