
YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Kampung Wisata Budaya Pandeyan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta, menggelar kegiatan Kirab Budaya dan Kenduri Ketupat yang dimeriahkan oleh ratusan masyarakat setempat, pada Sabtu (12/4/2025).
Penampilan Sendratari Cethik Geni, menambah daya tarik acara tahunan ini, yang biasa digelar setelah merayakan Hari Raya Idulfitri. Di mana dalam pelaksanaannya yang ke-16 kalinya ini, biasanya hanya digelar kirab gunungan ketupat.
Panitia Penyelenggara sekaligus Ketua RW 03, Atmadi Florien, mengungkapan kegiatan Kirab Kupat dan Kenduri Ketupat sebagai ungkapan rasa syukur masyakarat Kampung Wisata Budaya Pandeyan, setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan Ramadan.
"Satu minggu setelah puasa Ramadhan, kita menyelenggarakan Bakda Kupat. Kita disuguhi Sendratari Cethik Geni, sebagai bentuk membuat api pertama dalam adhang kupat (memasak ketupat). Bermakna satu bentuk persaudaraan kerjasama saling mengikat, memberi dan menerima," ungkap Atmadi kepada Disway Jogja.
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Gelar Festival di Malioboro dan Alun-Alun Kidul di Akhir Pekan
BACA JUGA : Amazing!! Sebanyak 1,4 Juta Wisatawan Berlibur di DIY Selama Libur Lebaran 2025
Sendratari Cethik Geni juga memiliki makna yang mana apabila dilaksanakan sebaik-baiknya, maka akan membuahkan hasil yang luar biasa. Sementara jika ada yang mengingkari, maka niscaya terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Pihaknya mengatakan, Kirab Bakda Kupat 2025 ini menjadi salah satu ikon kampung wisata budaya yang dilestarikan oleh warga Pandeyan, sebagai bentuk kebersamaan keluarga.
"Serangkaian kegiatan digelar kurang lebih satu minggu sebelum pelaksanaan Puasa Ramadan, yang dimulai dari acara Sadranan atau Ruwahan, kita mendoakan arwah leluhur dan para pahlawan agar diterima di sisi Tuhan," jelasnya.
Kemudian, kegiatan puncak acara Bakda Kupat digelar selama dua hari, diawali kegiatan Reresik Kampung atau bersih-bersih kampung.
BACA JUGA : Sejarah Kampung Pandeyan, dari Pandai Besi hingga Jadi Pusat Ragam Budaya Yogyakarta
BACA JUGA : Sri Sultan HB X Tekankan Penataan Kawasan Malioboro dan Parkir ABA dengan Bijak
"Tadi pagi diawali kegiatan reresik kampung, satu kegiatan fisik secara harafiah, di mana memberishkan lingkungan kita supaya bersih, aman dan nyaman, setelah Ramadan menyucikan disi sebulan penuh," katanya.
Kemudian dilanjutkan kegiatan Cethik Geni, yaitu pembuatan api pertama untuk proses Adhang Kupat atau memasak ketupat, dengan sebanyak 1500 porsi ketupat.
"Karena kita akan kedatangan tamu orang banyak, maka kita adhang, yaitu menanak nasi. Maknanya membuat persaudaraan, setelah ikrar dan doa kenduri kupat sebanyak 1.500an akan disantap oleh semua masyarakat," tuturnya.