BANTUL, diswayjogja.id - Intermediate Treatment Facility (ITF) Bawuran, Kapanewon Pleret Kabupaten Bantul, siap dioperasikan usai diresmikan pada Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional, Selasa (11/3/2025).
ITF Bawuran merupakan salah satu insenerasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.
Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih, mengatakan ITF Bawuran saat ini masih disempurnakan sekitar 10 persen bangunan yang harus diselesaikan. Setelah semuanya selesai, modal operasional Tempat Pembuangan Sampah Terpadi (TPST) Bantul, selanjutnya penegakan hukum dimulai.
"Karena selama ini alasannya tempat pengelolaan sampahnya itu belum jadi. Maka pada saatnya nanti Satpol PP akan kita kerahkan untuk melakukan OTT (Operasi Tangkap Tangan) pembuang sampah sembarangan. Dan ini sesungguhnya sudah kita lakukan di beberapa tempat. Tetapi, masih kita lakukan pembinaan, belum kita terapkan sanksi hukum," ujar Halim.
Sehingga, lanjut Halim, tidak ada lagi warga yang akan membuang sampah di pinggir Ring Road yang hingga kini masih banyak masyarakat yang membuang dengan alasan sarana prasarana pengolahan sampahnya belum jadi.
BACA JUGA : Hari Peduli Sampah Nasional, ITF Bawuran Bantul Diresmikan untuk Transformasi Sampah di DIY
BACA JUGA : Bupati Bantul Abdul Halim Muslih Pastikan Pembangunan ITF Bawuran Akan Rampung Tahun 2025
"Sehingga ini adalah menjawab ITF Bawuran dan beberapa TPST yang dimiliki Kabupaten Bantul. Kalau semuanya nanti sudah beroperasi, maka tidak ada alasan lagi bagi kita semuanya, bagi warga untuk membuang sampah sembarangan," katanya.
Meskipun terdapat beberapa pasal dalam peraturan daerah dan undang-undang yang memungkinkan seseorang itu dihukum karena membuang sampah sembarangan. Namun, pihaknya sampai hari ini, tindakan pro justitia belum diterapkan.
Halim menyebutkan ITF Bawuan diberikan izin oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk membakar 50 ton sampah per hari. Pembakaran rata-rata residu di Kabupaten Bantul mencakup 15 persen dari total sampah.
"Sehingga, dari residu 50 ton yang akan dibakar ini berasal dari total sampah sekitar 333 ton per hari. Di mana sampah yang masuk ini nanti akan dipilah lebih dahulu melalui transfer conveyor ini. Lalu, residunya yang dibakar," jelasnya.
BACA JUGA : Rakor Penanggulangan Sampah, Sri Sultan Dorong ITF Bawuran Segera Beroperasi
BACA JUGA : ITF Bawuran Akan Lakukan Pengujian Sistem & Peralatan, Pengoperasionalan Dilakukan Awal Maret 2025
Muslih berharap dengan cara tersebut akan mempercepat target Bantul Bersama Bersih Sampah Tahun 2025. Sehingga, dapat berkontribusi untuk pengelolaan sampah Daerah Istimewa Yogyakarta, di mana sisa kapasitas dari ITF Bawuran ini dedikasikan untuk sampah dari luar luar daerah Kabupaten Bantul.
"Bukan sekedar peralatan atau infrastruktur sampah saja yang kita perlukan, tetapi jauh yang lebih sulit adalah pembangunan budaya. Budaya peduli sampah, budaya bersih sampah di masyarakat kita," tuturnya.