Pemda DIY Jamin Stok Kebutuhan Pokok di DIY Aman selama Ramadan

Jumat 07-03-2025,09:50 WIB
Reporter : Anam AK
Editor : Syamsul Falaq

SLEMAN, diswayjogja.id - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemda DIY) menjamin ketersediaan kebutuhan pokok di DIY aman, jelang akhir minggu pertama Bulan Ramadan.

Hal tersebut ditunjang dengan kesepakatan antar wilayah kabupaten/kota se-DIY untuk saling bekerja sama dan sinergi untuk memenuhi kebutuhan pangan DIY.

Kepala Biro Administrasi, Perekonomian dan Sumber Daya Alam Setda DIY, Eling Priswanto, mengungkapkan hal tersebut usai melaunching Pasar Murah Barang Kebutuhan Pokok di Gedung Serbaguna Kalurahan Pandowoharjo, Kapanewon Sleman, Sleman, Kamis (6/3/2025), bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) DIY mengawali pemantauan harga dan stok kebutuhan pokok di Kabupaten Sleman.

"Secara umum (stok pangan) DIY aman. Hanya memang dari pengalaman tahun lalu, harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, sehingga memang perlu diwaspadai. Pantauan TPID ini juga sebagai upaya antisipasi agar kenaikan tidak terjadi drastis,” ungkapnya.

Menurutnya,  dari sisi penyediaan dan permintaan kebutuhan pokok pun sampai saat ini masih aman. Seluruh kabupaten/kota se-DIY telah berkomitmen dan sepakat saling bersinergi saling mensuplai pangan jika salah satu wilayah kelebihan maupun kekurangan bahan pangan. Untuk itu, pengiriman pangan ke luar DIY juga dikurangi.

BACA JUGA : Pemkab Sleman Gelar Pasar Murah, Upaya Pengendalian Harga Kebutuhan Pokok

BACA JUGA : Jelang Ramadan, TPID Kota Yogyakarta Pantau Ketersediaan Bahan Pokok

“Intinya, di DIY jangan sampai ada yang kekurangan bahan pangan. Dan harganya pun diharapkan tetap stabil. Untuk itu kami juga mengimbau masyarakat berbelanja sesuai kebutuhan agar ketersediaan kebutuhan tetap terjaga, sehingga kestabilan harga terjaga,” katanya. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sleman, Mae Rusmi Suryaningsih mengatakan, pasar murah di Sleman ini akan digelar bergantian di 36 kalurahan mulai 6-21 Maret 2025. Seluruh kebutuhan pokok yang dijual memperoleh subsidi sebesar Rp2.500 per kilogram atau perliternya. Dengan begitu, harga yang dibayarkan masyarakat menjadi lebih murah.

“Sasarannya masyarakat Sleman dengan menunjukkan KTP, atau bisa juga masyarakat yang sudah lama berdomisili di Sleman dengan membawa surat keterangan RT/RW. Semoga dengan program ini masyarakat Sleman, khususnya kelas menengah ke bawah bisa terbantu,” katanya.

Pada pasar murah ini, beras kualitas medium dijual dengan harga Rp11.000 perkg, daging sapi Rp120.000 perkg, telur Rp25.000perkg, serta ayam broiler utuh seharga Rp32.000 perekor. Untuk program ini, Pemkab Sleman telah menyediakan stok beras sebanyak 35ton, minyak goreng 1.800liter, gula pasir 10ton, telur ayam 7ton, dan daging ayam sebanyak 2,9ton.

BACA JUGA : Sekda DIY Bersama TPID Pantau Stok Pangan di Pasar Hingga Gudang Beras

BACA JUGA : Titiek Soeharto Kunjungi Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pantau Harga Kebutuhan Pokok

Usai meninjau Pasar Murah di Pandawaharjo, TPID DIY melanjutkan pemantauan ke SPBU Medari dan SPPBE Jatirata Mitra Mulya. Pada pantauan ini, stok LPG 3kg untuk wilayah Sleman pun dipastikan tercukupi. Sedangkan takaran BBM pertalite maupun pertamax terpantau masih masuk dalam toleransi kesalahan dan ketidaktepatan.

Selanjutnya, pantauan dilakukan ke gudang Bulog DIY di Kalasan, Sleman. Manajer Operasional Bulog Kanwil DIY, Suud, mengatakan, beras yang tersedia di gudang Bulog saat ini mencapai 1.500 ton. Harga jualnya mencapai Rp12.000 perkg. Selain beras, Bulog DIY juga mendistribusikan minyak goreng merek MinyaKita dengan harga jual Rp14.000 perliter.

Kategori :