YOGYAKARTA, diswayjogja.id - Sebanyak 50 Duta Demokrasi Kota Yogyakarta resmi dikukuhkan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kota Yogyakarta, Yunianto Dwi Sutono, di Ruang Bima Kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin (24/2/2025), dengan ditandai dengan penyematan pin secara simbolis.
Yunianto menyatakan bahwa Duta Demokrasi memiliki peran penting dalam menyosialisasikan politik yang sehat dan demokrasi yang inklusif. Dia berharap para Duta Demokrasi dapat memperkuat pemahaman masyarakat mengenai demokrasi, khususnya di tingkat Kemantren, sehingga partisipasi aktif dalam proses politik dapat terus meningkat.
"Para Duta Demokrasi diharapkan menjadi agen perubahan dalam meningkatkan partisipasi masyarakat, terutama pemilih muda, dalam Pemilu dan Pilkada mendatang," jelasnya.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bangkespol) Kota Yogyakarta, Nindyo, mengungkapkan bahwa partisipasi pemilih dalam Pilkada mengalami penurunan dibandingkan Pemilu. Oleh karena itu, pembentukan Duta Demokrasi diharapkan dapat menjadi solusi dalam meningkatkan kesadaran politik masyarakat.
BACA JUGA : Ribuan Massa Aliansi Jogja Memanggil, Serukan Demokrasi Kerakyatan
BACA JUGA : Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) DIY Temukan Surat Suara Tercoblos di Pilkada DIY
"Dengan melibatkan pemuda dari berbagai latar belakang, diharapkan jangkauan sosialisasi demokrasi semakin luas dan mampu menjangkau lebih banyak kelompok masyarakat, khususnya pemilih pemula," katanya.
Duta Demokrasi dari Kemantren Jetis, Yogita Septa Wardana, menyoroti beberapa tantangan dalam sistem politik saat ini. Ia menekankan pentingnya peningkatan seleksi terhadap calon legislatif oleh partai politik, penyelenggara, dan pengawas pemilu. Menurutnya, kualitas kepemimpinan sangat bergantung pada proses seleksi yang lebih ketat dan transparan.
Meskipun Pemilu dan Pilkada masih lima tahun lagi, Yogi menegaskan bahwa persiapan harus dimulai sejak sekarang. Salah satu langkah awal yang dapat dilakukan adalah membangun sistem komunikasi yang lebih baik dan jelas di lingkungan masyarakat.
"Pentingnya penyebaran informasi yang akurat dan membangun kesadaran kritis tanpa doktrinasi, agar masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih bijak dalam memilih pemimpin," ujarnya.
BACA JUGA : Gubernur Sri Sultan HB X Berharap Budaya Demokrasi Tumbuh Subur di Keseharian Warga DIY
BACA JUGA : Mantan Komisioner KPU di Jateng Bentuk Lembaga Independen untuk Demokrasi Indonesia LIDINA
Senada dengan Yogi, Bela Megasari, Duta Demokrasi dari Kemantren Gedongtengen, menyampaikan keprihatinannya terhadap menurunnya antusiasme generasi muda terhadap politik. Ia melihat bahwa anak muda cenderung hanya mengkritik tanpa terlibat aktif dalam upaya perbaikan. Menurut Bela, langkah kecil seperti aktif dalam diskusi politik dan edukasi demokrasi dapat memberikan kontribusi besar bagi sistem demokrasi.
Sebagai Duta Demokrasi, Bela dan rekan-rekannya berupaya meningkatkan keterlibatan generasi muda dalam politik. Program-program yang mereka jalankan tidak hanya bertujuan meningkatkan minat anak muda terhadap politik, tetapi juga memastikan bahwa informasi yang benar mengenai demokrasi sampai ke masyarakat luas.
"Pemahaman tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara dapat semakin meningkat," tuturnya.