Beberapa pria yang lolos dari pengamanan kepolisian dan Satpol PP mengejar serta melakukan kekerasan fisik terhadap peserta aksi.
Para peserta aksi kemudian dievakuasi oleh petugas ke dalam area Kantor DPRD DIY. Beberapa pria dari kelompok penyerang sementara terus mengumpat ke arah mereka dari luar pagar.
BACA JUGA : Tiga Laga Tanpa Kemenangan, PSS Sleman Fokuskan Latihan Finishing di Lapangan Pakembinangun
BACA JUGA : Selaraskan Kebijakan, Wali Kota Jogja Terpilih Hasto Wardoyo Siapkan Tim Transisi Jelang Pelantikan
Kelompok pria tak dikenal itu meminta para peserta aksi untuk membubarkan diri dan tak lagi menutupi akses Jalan Malioboro.
Dua Orang Alami Luka
Staf Divisi Advokasi LBH Yogyakarta, Muhammad Raka Ramadan menyebut dua peserta aksi terluka imbas serangan kelompok orang tak dikenal itu.
"Kami mengecam segala bentuk represifitas, kami mengecam segala bentuk kekerasan yang terjadi pada saat aksi massa di Malioboro ini," kata Raka Ramadan, Jumat malam.
Sedangkan kelompok PKL peserta aksi meminta polisi mengusut tuntas dan menangkap para pelaku tindak represif ini.
Mereka yang sebelumnya sempat tertahan di area Kantor DPRD DIY pada pukul 20.00 WIB telah terpantau meninggalkan lokasi.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma menyebut kericuhan terjadi saat sejumlah orang diduga oknum pelaku usaha di Malioboro tak terima dengan aksi massa PKL yang dianggap telah menutup jalan.
BACA JUGA : Jelang Pelantikan Kepala Daerah, Gubernur DIY Berharap Komunikasi Pemda dengan Kabupaten dan Kota Lebih Baik
BACA JUGA : Pemkot Yogyakarta Siap Lakukan Pemeriksaan LKPD 2025, Sudah Lakukan Entry Meeting
"Mereka protes, malah mengganggu mencari rejeki. Tadi terjadi sedikit adu mulut, ada keributan sedikit tapi bisa kita pisahkan," kata Adit.
Kepolisian mengimbau kepada para peserta aksi yang merasa menjadi korban kekerasan dalam insiden ini supaya segera melapor.
"Pasti kita akan usut tuntas, kalau tadi ada yang merekam videonya (kejadian) serahkan pada kami," tegas Adit.