"Karena visi misi itu pelaksanaannya membutuhkan anggaran, sementara anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) tahun 2025 masih dijalankan dengan produk yang lama," ucapnya.
Dengan demikian, pada tahun 2025, apabila pasangan Bupati dan Wakil Bupati Bantul Terpilih 2024 dilantik, maka belum bisa menerapkan program prioritas mereka.
"Yang penting, semuanya akan kami jalankan sesuai dengan instruksi," tandasnya.
Optimis Ekonomi Jogja akan Tetap Stabil
Sekda DIY Beny Suharsono mengakui bahwasanya pasti ada dampak yang ditimbulkan pada pertumbuhan ekonomi wilayah imbas kebijakan efisiensi anggaran itu.
Hanya saja pihaknya di tingkat provinsi masih belum menyelesaikan refocusing anggaran yang tenggat waktunya sampai pada 10 Februari nanti, sehingga belum bisa memperkirakan dampaknya.
"Masyarakat Jogja itu tangguhnya luar biasa. Tahun lalu deflasi enam bulan berturut-turut tidak resesi kok, kan tidak ada teori yang seperti itu. Daya tahannya luar biasa," ujar Beny, Kamis (6/2/2025).
Ia mencontohkan bagaimana pertumbuhan ekonomi DIY mampu bangkit kembali setelah terpuruk akibat pandemi COVID-19.
BACA JUGA : Pengalihan Anggaran Program MBG ke Sektor Pendidikan, Pemda DIY Masih Tunggu Juknis dari Pusat
BACA JUGA : Serentak di 20 Februari, Sekda DIY Imbau Kepala Daerah Terpilih untuk Tidak Bepergian ke Luar Negeri
Kemampuan Adaptasi Tinggi Masyarakat Jogja
Menurutnya, hal ini menunjukkan bahwa masyarakat Jogja memiliki kemampuan adaptasi yang tinggi terhadap perubahan ekonomi.
Meski demikian, Beny juga menyampaikan bahwa pemerintah daerah akan terus berupaya melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas ekonomi.
Ia berharap, ketahanan ekonomi masyarakat dapat kembali terulang, meskipun berbagai upaya lain juga akan diusahakan.
"Jogja itu kan tumbuhnya kecil dan pelan tapi berdampak, itu identik juga dengan penurunan kemiskinan, aneh memang tapi itu terjadi," jelasnya.