Capai Hasil Panen Tertinggi, Kapanewon Semin Resmi Jadi Sentra Penghasil Beras di Gunungkidul

Kamis 30-01-2025,15:16 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

JOGJA, diswayjogja.id - Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul mencatat produktivitas padi di 2024 mencapai 269.841 ton gabah kering giling. 

Kapanewon Semin menjadi lumbung padi di Gunungkidul karena produktivitasnya tertinggi dibandingkan dengan kapanewon lainnya.

Berdasarkan data yang ada, total luas panen padi di Kabupaten Gunungkidul mencapai 54.499 hektare. 

Jumlah ini terdiri dari panen padi sawah seluas 13.938 hektare dan padi gogo seluas 40.560 hektare.

BACA JUGA : Waspada, Area Rip Current Pesisir Pantai Selatan Yogyakarta

BACA JUGA : Libur Isra Miraj dan Imlek 2025, Volume Sampah di Pantai Selatan Bantul Alami Peningkatan 25 Persen

Budidaya Padi di Gunungkidul

Dilihat dari produktivitas, lahan padi sawah mampu menghasilkan 89.721 ton gabah kering giling. Sedangkan untuk padi gogo menghasilkan sebanyak 180.120 ton gabah kering giling.

Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono mengatakan, budidaya padi dapat diketemukan di seluruh kapanewon di Gunungkidul.

Hanya saja, tidak semua kapanewon memiliki area padi sawah seperti Saptosari, Tanjungsari, Tepus, Rongkop dan Girisubo. 

“Lima kapanewon ini hanya memiliki lahan padi sawah. Sedangkan 14 kapanewon lain memiliki kombinasi padi sawah dan ladang,” kata Raharjo, Rabu (29/1/2025).

Sentra Penghasil Padi

Dia menjelaskan, untuk produktivitas, Kapanewon Semin menjadi sentra penghasil padi. Selain luasannya mencapai 5.671 hektare, panennya juga mampu menghasilkan 39.798 ton gabah kering giling.

Jumlah ini tertinggi dibandingkan dengan kapanewon lain di Gunungkidul. Sebagai contoh di Kapanewon Ponjong mencapai 22.624 ton gabah kering giling, Kapanewon Patuk sebanyak 22.338 ton dan Kapanewon Karangmojo mencapai 22.231 ton. 

“Untuk produktivitas paling sedikit ada di Kapanewon Tepus dan Tanjungsari yang hanya di kisaran 6.000an ton gabah kering giling,” katanya.

Upaya Peningkatan Ketahanan Pangan

Menurut dia, upaya peningkatan ketahanan pangan terus dilakukan. Berbagai program mulai dari peningkatan sarana dan prasarana pertanian melalui modernisasi alat, pendampingan dan pelatihan kepada petani hingga program semodel irigasi pertanian juga terus dijalankan. 

“Tentu kami berkomitmen untuk memperkuat ketahanan pangan di Gunungkidul. Oleh karena itu, guna mewujudkannya tidak hanya diwujudkan dalam program kerja, tetapi juga butuh partisipasi aktif dari Masyarakat,” katanya.

Kategori :