Okupansi Hotel di Yogyakarta Meningkat hingga 100 Persen, Begini Tanggapan PHRI

Selasa 28-01-2025,11:42 WIB
Reporter : Penta Daniel Pratama
Editor : Syamsul Falaq

BACA JUGA : Wacana Kampus Kelola Tambang, Rektor UII Yogyakarta: Fokus Kampus Harus Tetap di Pendidikan

BACA JUGA : PJU di Yogyakarta Rusak Akibat Pohon Tumbang, Pemkot Lakukan Tindakan Cepat

"Sejak tanggal 23 Januari (dua hari sebelum masa libur panjang), okupansi sudah 88 persen," kata dia.

Lampaui Okupansi Nataru

Tercatat pada libur Nataru 2024/2025 periode kemarin hanya berada di angka 87,23 persen.

Membludaknya wisatawan saat libur panjang ini membuat hotel-hotel di kawasan Sleman dan Kota Yogyakarta terisi penuh. 

Hal itu membuat PHRI DIY harus menggeser sebagian wisatawan ke daerah lain yakni Kulon Progo, Bantul hingga Gunungkidul.

"Mereka di Kota karena sudah penuh kami arahkan ke sana (kabupaten lain), ya mau. Ya ini rekor, selama saya memimpin PHRI," ucapnya.

Kendati demikian, ia menuturkan tidak ada wisatawan yang keberatan terkait dengan hal tersebut. 

Mereka tetap bersedia menginap meskipun tidak berada di pusat kota.

"Enggak (mengeluh). Malah mereka berterima kasih dengan kami, jadi PHRI itu hanya mengarahkan mau enggak, ini ada. Hotel bintang Kulon Progo membeludak. Kasih yang non bintang yang anggota PHRI tetap mau, Gunungkidul dan Bantul juga mau," ucapnya.

Deddy mengatakan wisatawan yang berlibur kali ini masih di dominasi dari DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Ditambah dengan sebagian dari luar Jawa.

BACA JUGA :  79 Persen Tiket KA Terjual di Daop 6 Yogyakarta Selama Libur Imlek

BACA JUGA : Musim Hujan Waspada Longsor, Begini Tanda-tandanya Menurut Pakar UGM

"Stay-nya rata-rata masih dua malam, untuk di Jogja," terang dia.

Tak Hanya Fokus di Area Perkotaan

Deddy bersyukur karena wisatawan yang berkunjung ke Yogyakarta saat ini tidak hanya terfokus mencari hotel di area perkotaan.

Para wisatawan itu mencari informasi ketersediaan kamar kepada pihak PHRI dan diarahkan ke kabupaten lain.

Kategori :