"Misal anak-anak dengan tuna netra atau tuna daksa yang tidak mungkin praktik dengan menggunakan kendaraan peraga karena keterbatasan fisik mereka. Mungkin untuk anak dengan tuna netra dan tuna daksa akan kami berikan edukasi tentang bagaimana menyebrang jalan yang baik dan benar," ujarnya.
Pihaknya berharap melalui upaya ini diharapkan anak-anak tersebut tumbuh menjadi generasi tertib berlalu lintas untuk keselamatan bersama.
Adanya Kenaikan Jumlah Kunjungan
Sepanjang Januari hingga Juli tahun 2024, tercatat setidaknya ada 3.209 orang yang mengunjungi Taman Edukasi Lalulintas.
Dari data Dina Perhubungan Kota Jogja, jumlah kunjungan tersebut meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yakni 3.132 sepanjang 2023.
BACA JUGA : Dugaan Penganiayaan Warga Semarang, Kapolresta Yogyakarta Akan Tindak Tegas 6 Anggotanya Jika Terbukti Salah
BACA JUGA : Pertama Digelar di DIY, Ribuan Siswa di Depok Sleman Mulai Menikmati Program Makan Bergizi Gratis
"Tahun ini dalam satu minggu paling tidak tiga Sekolah yang datang,” ujar Kabid Angkutan Jalan dan Keselamatan Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Jogja, Harry Purwanto, Senin (26/8/2024).
Dengan antusias masyarakat yang tinggi, pihaknya terus menyempurnakan taman tersebut seperti menambah kendaraan peraga.
Pada awal diluncurkan hanya berjumlah 12 buah, namun sekarang mencapai 45 buah. "Kami juga rutin melakukan pengecekkan alat peraga tersebut agar memperpanjang usia pemakaian," katanya.
Sasaran Utama Taman Edukasi Lalu Lintas
Harry menjelaskan sasaran utama dari Taman Edukasi Lalulintas tersebut adalah anak-anak dari berbagai kalangan, baik rombongan sekolah maupun keluarga. Diharapkan tidak hanya mengedukasi anaknya saja, namun juga orang tua pendamping.
“Rata-rata mereka bersama orang tuanya juga. Jadi seperti sekali dayung, dua-tiga pulau terlampaui. Jadi sasaran utama kita anak-anak, tapi karena orang tuanya juga ikut, mereka juga akan teredukasi terkait berlalulintas,” paparnya.
Taman Edukasi Lalulintas ini beroperasi setiap senin-jumat. Namun karena keterbatasan SDM, petugas pemandu hanya bisa melayani tiga hari, yakni Selasa-Kamis. Di luar hari itu, dari pihak pengunjung memandu sendiri.
Namun Dinas Perhubungan Kota Jogja sebelumnya juga sudah melatih guru-guru TK untuk dapat memandu anak-anak di Taman Edukasi Lalulintas. “Kami menyiapkan sarananya, seperti alat peraga, traffic light-nya, kita siapkan semua,” katanya.