Sambutan Positif dari Warga
Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan pelaku usaha di sekitar kawasan Sumbu Filosofi.
Salah satu relawan Nrang Dahono, Adi Suryawan mengapresiasi langkah Damkarmart Kota Yogyakarta.
Ia mengungkapkan, simulasi ini sangat bermanfaat terutama bagi warga. “Selain simulasi ini kita juga melakukan tanggap bencana di wilayah sumbu filosofi. Kami selalu siap dan sigap melakukan evakuasi di area tersebut,”katanya.
Ia berharap, relawan dan masyarakat lebih tanggap dalam menghadapi risiko kebakaran dan dapat melindungi warisan budaya Yogyakarta dari ancaman kebakaran.
“Karena pembentukan belum lama, harapannya tidak ada terjadi bencana kebakaran. Kami juga rutin melakukan pelatihan terkait dengan penggunaan apar dan hidran,”ungkapnya.
Peran Penting Stakeholder
Taokhid mengungkapkan, simulasi penanggulangan kebakaran dilakukan dengan menitik beratkan pada peran penting stakeholder yang ada di kawasan sumbu filosofi, sehingga terwujud ketahanan masyarakat.
BACA JUGA : Berkontribusi Terbaik Dalam Pencegahan dan Penanggulangan TBC, RSUD Brebes Terima Penghargaan Dari Pemkab
BACA JUGA : Libur Akhir Tahun, BPBD Bantul Himbau Wisatawan Perhatikan Cuaca Saat Berwisata untuk Hindari Risiko Bencana
Sehingga skenario simulasi dibangun api padam ketika petugas sebelum atau saat petugas sampai ke lokasi kejadian.
"Masyarakat sendiri yang kemudian mampu untuk melakukan upaya-upaya penanggulangan yang dimaksud," ucap Taokhid.
Taokhid mengakui, kawasan sumbu filosofi memiliki faktor resiko cukup banyak, terutama kawasan sumbu filosofi dengan kepadatan wilayahnya maupun pusat aktivitas ekonomi yang tinggi.
Sehingga mempunyai potensi bahaya kebakaran yang tinggi, apalagi mobilitas kawasan sumbu filosofi yang cukup tinggi sebagai pusat tujuan wisatawan.
"Kadangkala kan perilaku yang ada disini kan juga tidak seperti yang diharapkan, buang puntung rokok sembarangan dan sebagainya, ini potensi-potensi bahaya ataupun resiko. Disamping juga resiko yang perlu diantisipasi, karena disini merupakan kawasan cagar budaya," ujar Taokhid.
Melalui kesiapsiagaan seluruh stakeholder yang ada di kawasan sumbu filosofi, diharapkan upaya pelestarian baik dari sisi bangunan maupun kawasan, dapat terjaga nilai historisnya dan juga nilai filosofisnya.