Bukan Tempat Mencari Uang
Ikatan para Komunitas Jogja 90’s berasal dari kesamaan profesi musisi. Saat ini, masih banyak yang masih aktif sebagai musisi, baik bermain di café atau lainnya. Para anggota juga memiliki profesi lain dari pengusaha hingga pegawai negeri sipil.
Dari ragam kegiatan ini, setiap acara konser donasi, seakan menjadi ajang reuni. Awalnya memang untuk membantu teman yang sedang sakit.
BACA JUGA : Collabonation Talent Hunt IM3, Para Finalis dari Circle Java Gelar Konser di Jogja
BACA JUGA : Lazismu Gelar Rakernas 2025: Sinergi Kebajikan untuk Inovasi Sosial dan Capaian SDGs
Namun ke depan, tidak menutup ruang donasi berkembang ke sektor lain. “Bisa saja ke depan masuk ke ranah pendidikan atau bencana alam,” kata Yosi.
Yosi berharap komunitasnya bisa semakin berkembang. Lantaran selera yang sama akan musik era 90-an tidak hanya di Jogja, komunitas serupa bisa muncul di kota atau kabupaten lain.
Selama tujuannya baik, dengan menggelar acara dan bermanfaat untuk orang banyak, maka komunitas akan terus berkarya.
“[Di sini] bukan tempat untuk mencari uang, tapi membantu orang lain. Cari uangnya sudah punya ruang masing-masing,” katanya.