Ngoceti Visi Misi Bima-Mujab, Sejumlah Warga Sampaikan Masalah dan Beri Masukan

Senin 23-09-2024,08:33 WIB
Reporter : M. Fatkhurohman
Editor : M. Fatkhurohman

SLAWI, diswayjogja.id – Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Tegal Bima Eka Sakti-Muhammad Syaeful Mujab melakukan diskusi bersama sejumlah elemen masyarakat, di Sand Beach Cafe dan Resto, Minggu, 22 September 2024. Acara talkshow yang dibalut dengan “Ngoceti Visi Misi Bima-Mujab” tersebut dipandu Diryo Suparto, candidat Doctor-Undip Semarang.

Dalam kesempatan itu, selain menyampaikan visi misi, Bima-Mujab juga menampung dan menerima saran serta masukan terkait porgam yang sudah tersusun untuk Pembangunan Kabupaten Tegal.

BACA JUGA:Permohonan Sengketa Pilkada Tegal Ditolak, Bima Eka Sakti Cabut Berkas Sebelum Sidang Putusan

Mengawali talkshow, Bima menyampaikan program unggulan yang sudah dibuat, yakni Mewujudkan Kabupaten Tegal Maju, Bahagia, dan Menyala Berbasiskan Ikonik (Iman, Kerja, Olahraga, Nasionalis, Inovatif, Kebudayaan).

Menurut Bima, iman yang dimaksud dalam Ikonik yakni, penguatan program berbasis keimanan. Kemudian kerja, yakni reformasi birokrasi dan perluasan lapangan pekerjaan. Selain itu Olahraga. Yakni bagaimana dukungan terhadap pengembangan Kesehatan jasmani warga melalui dukungan infrastruktur fisik dan non-fisik.

”Nasionalis yang kami maksud yakni penguatan nasionalisme melalui institusi pendidikan dan kemasyarakatan. Kemudian inovatif yang dimaksud yakni dukungan riset dan inovasi untuk pengembangan sektor unggulan daerah. Terakhir yakni Kebudayaan. Bagaimana penguatan kebudayaan rakyat melalui dukungan infrastruktur fisik dan nonfisik,” jelasnya.

Sementara itu, Mujab menjelaskan tentang program lain yakni, ora ngapusi ora mblenjani, kabeh sejahtera, wayahe wong enom tampil, ngapak mengglobal, nyengkuyung mbangun desa, hingga moh ngruntah.

Tak hanya menyampaikan visi misi, Bima-Mujab juga mendengarkan masukan dan saran dari Masyarakat terkait dengan Pembangunan di Kabupaten Tegal.

Beberapa warga yang hadir menyampaikan masalah soal UMKM, pajak, sampah, pertanian, pupuk, hingga pendidikan.

BACA JUGA:Jalani Pemeriksaaan di RSUP dr Kariadi Semarang, Dua Bapaslon Bupati dan Wabup Tegal Jalani 20 Metode

Misalnya yang disampikan Boby. Pemilik usaha bakso itu mengeluhakn tentang pajak yang harus dibayarkan kepada pemerintah sebesar 10 persen. Dia juga menanyakan apakah usaha bakso ini termasuk UMKM atau usaha lain. ”Apakah jualan bakso harus cukup yang dipikul atau bagiamana. Sebab, yang usaha pakai toko, pajaknya sangat besar,” ungkap Boby.

Berbeda dengan yang disampaikan Oksidore Yos AW. Pegiat lingkungan itu mengkritik program sampah atau moh ngruntah. Yos panggilan Oksidore Yos AW memberi masukan agar program yang sudah ada justru tinggal melanjutkan. Bukan kemudian membuat program baru.

”Saat ini sudah ada jargon Golet Berkah Olih Sing Sampah (Gibos) dengan Tema Ubah sampah Jadi Berkah. Ini sudah mulai bagus dan tinggal melanjutkan,” ungkap Yos.

Diakhir talkshow, Bima maupun Mujab kembali menegaskan, meski dengan modal konsep dan dana yang tidak banyak, apa yang sudah disusun semata-mata ingin memajukan Kabupaten Tegal.

”Kami ingin pembangunan dimulai dari desa. Karena itu, kami ingin anggaran Dana Desa ada kenaikan,” ucapnya.

Kategori :