TEGAL, DISWAYJOGJA – Gempa yang terjadi di Batang Jawa Tengah pada Minggu, 7 Juli 2024 lalu berdampak pada perjalaan kereta api (KA). Saat kejadian, PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 4 Semarang langsung melakukan Berhenti Luar Biasa (BLB) pada tiga KA yang melakukan perjalanan pada lintas Stasiun Sragi - Pekalongan - Batang - Ujungnegoro – Kuripan.
Kebijakan BLB tersebut dilakukan untuk memastikan jalur yang akan dilewati aman dan tidak ada kendala saat terjadi gempa di Batang pada Minggu, 7 Juli 2024 lalu. Aksi BLB ini disebut membuat seluruh perjalanan kereta api aman setelah adanya gempa.
BACA JUGA:Saat Penumpang Kereta Api Sembrani Mudik dan Melahirkan Jelang Lebaran 2024
Manager Humas KAI Daop 4 Semarang Franoto Wibowo mengatakan, pada saat terjadinya gempa, KAI langsung memberlakukan berhenti luar biasa (BLB) pada sejumlah perjalanan kereta api.
”Untuk KA yang saat itu terpaksa harus melakukan BLB di antaranya, KA 257 Tawang Jaya relasi Semarang Tawang Bank Jateng-Pasar Senen, KA 197 Kaligung relasi Semarang Poncol-Tegal, KA 125B Tawang Jaya Premium relasi Pasar Senen-Semarang Tawang Bank Jateng,” jelasnya, Senin, 8 Juli 2024.
Setelah KAI memastikan seluruh jalur dipastikan aman, kereta api yang mengalami BLB tersebut melanjutkan perjalanannya kembali. Beruntung, tepat pukul 15.20 WIB, seluruh KA beroperasi lagi dengan normal.
“KAI menyampaikan permohonan maaf atas tertahannya KA tersebut selama beberapa menit, karena dilakukan pengecekan jalur guna memastikan perjalanan KA aman dan selamat,” terang Franoto.
BACA JUGA:Gempa M 4,6 Guncang Batang Jateng, 10 Desa Terdampak
Franoto mengaku bersyukur, karena hingga Senin, 8 Juli 2024 sore, perjalanan KA aman dan lancar tanpa ada kendala.
Sementara itu, salah satu penumpang asal Mranggen, Demak yang bernama Vani mengaku sedikit panik saat terjadi gempa. Sebab, dia yang saat itu melakukan perjalanan Tegal-Semarang kaget saat tiba-tiba kereta api yang ditumpanginya diberhentikan mendadak.
”Hanya panik sedikit saja. Karena mendadak berhenti. Namun masinis atau (operator) langsung meredam/menenangkan dan memberi kabar ada gempa,” ungkapnya.
Usai diberitahu dan diberikan penjelasan oleh petugas, pihaknya merasa lega tanpa terlalu khawatir. ”Jadi awalnya, penumpang mengira kereta habis nabrak sesuatu. Namun setelah diberitahu, penumpang bombing (lega),” ujarnya. (*)