Usai Idul Adha, Harga Sapi dan Kambing di Brebes Masih Tinggi

Sabtu 22-06-2024,23:35 WIB
Reporter : Teguh Supriyanto
Editor : M. Fatkhurohman

BUMIAYU, DISWAYJOGJA - Meskipun moment Idul Adha sudah berlalu, namun harga ternak jenis sapi maupun kambing terbilang masih cukup tinggi. Hal itu sebagaimana terpantau seiring beroperasinya pasar hewan yang hanya buka setiap hari pasaran Wage, Jumat, 21 Juni 2024.

Berdasarkan data yang didapat, untuk satu ekor sapi dewasa layak potong masih dijual diatas Rp 15 hingga Rp 25 juta, sedangkan bakalan seharga Rp 12 juta. Sementara harga kambing masih berkisar di harga Rp 1,5 juta hingga Rp 3 juta. "Kalaupun ada penurunan, hanya berkisar Rp 100.000 hingga Rp 200.000 per ekornya," ungkap Sidiq, 38, pedagang peternak Desa Langkap, Kecamatan Bumiayu.

BACA JUGA:12 Sapi Kurban Bercacing Hati dari RPH Brebes Dimusnahkan

Dikatakan, masih tingginya harga ternak dipasaran seperti ini tidak akan berlangsung lama. Untuk kemudian mengalami penurunan harga dan kembali normal. Terlebih dengan peralihan cuaca dengan akan berlangsungnya kemarau saat ini, banyak diantara peternak yang memilih untuk mengurangi populasi ternak miliknya.

"Kalau sudah kemarau, ketersediaan pakan cukup sulit untuk melakukan penggemukan atau pembiakan. Jadi biasanya peternak akan mengurangi ternak miliknya," jelasnya.

Namun, kondisi tersebut juga membuat sejumlah ternak indukan terutama jenis domba banyak dicari oleh para calon pembeli. Di antaranya indukan domba lokal, domba jenis Texel dan juga indukan jenis Etawa.

Sementara dari pos pengamatan lalu lintas ternak Poskeswan Bumiayu, aktivitas perdagangan di pasar hewan kemarin cenderung berkurang dari saat beroperasinya pasar hewan pekan sebelumnya.

"Tidak banyak pedagang yang datang, berbeda dengan sebelumnya yang sangat ramai. Kami ini hanya sebagian saja yang datang, itupun sudah pulang menjelang siang," terang Subekti, petugas Poskeswan.

BACA JUGA:Warga Desa Tembok Kidul Tegal Kurban Sapi Sebesar Mobil Pikap

Menurut dia, pemantauan hewan ternak seperti halnya yang dilakukan di Pasar Hewan, secara teratur meski aktivitas perdagangan ternak di pasar tersebut mengalami penurunan.

"Pemantauan perlu dilakukan, untuk mengetahui kondisi sebaran ternak yang ada di sini. Biasanya kondisi cuaca juga berdampak serangan penyakit, seperti halnya Demam pada hewan ternak," kata Subekti. (*)

Kategori :