PEMALANG, DISWAYJOGJA - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman sempat marah-marah saat mendapat keluhan dari salah satu petani di Pemalang. Dimana petani itu mengeluh kesulitan mendapatkan pupuk subsidi.
Kemarahan itu dia lampiaskan ke jajarannya. Mentan juga marah saat mengetahui ada pedagang eceran yang menjual pupuk subsidi dengan harga lebih mahal.
BACA JUGA:Kementan Terjunkan Tim Penuntasan Distribusi Pupuk, Pj Gubernur Jateng Siap Mengawasi
”Kalau ada yang begini naik (harga pupuk subsidi), ganti semua pengecer (pedagang). Kalau ada yang (harga) naik, kita cabut izinnya. Petani hanya butuh pupuk. Bapak Presiden telah menambahkan pupuk (subsidi) dua kali lipat, di kalangan seperti ini, ada buntunya,” kata Mentan usaia meninjau program pompanisasi di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah, Selasa, 23 April.
Saat itu juga Mentan meminta jajarannya untuk segera menyelesaikan persoalan klasik tersebut. Tidak hanya di Pemalang, tapi Mentan meminta di Jawa Tengah secara keseluruhan. Mentan juga marah soal pembelian pupuk subsidi yang belum bisa dilakukan dengan hanya menunjukkan KTP.
"KTP saja (tunjukkan), yang penting mau bayar, selesai. Kios harusnya tahu. Kita digaji negara untuk melayani petani. Kondisinya kayak gitu, mau tanam saja nggak ada pupuk. Lha kenapa ini masih buntu, di mana masalahnya? Kalau masih (harga tinggi), saya punya hak untuk cabut izin,” kata Mentan.
”Pak Direktur urus ini sampai selesai jangan pulang dulu. Pak Direktur kenapa bisa begini Pak anggotanya,” imbuhnya.
Diketahui, petani yang mengeluh ke Mentan itu yakni Maskron. Petani asal Comal itu curhat ke Mentan terkait pihaknya sering kesulitan mendapatkan pupuk subsidi saat masuk musim tanam tiba. Dirinya juga tidak bisa beli pupuk subsidi karena tidak memiliki kartu tani.
”Tadi yang saya sampaikan ke Pak Menteri soal petani yang sulit mendapatkan pupuk saat musim tanam seperti saat ini. Beli pupuk, tidak bisa pakai KTP saja di sini,” katanya.
Padahal sepengetahuannya, petani sudah bisa membeli pupuk subsidi hanya dengan KTP tanpa kartu tani. ”Kalau saya, tidak dapat kartu (kartu tani), saya belinya yang nonsubsidi, mahal. Yang per karungnya biasanya seratus ribuan ini sampai tiga ratus ribu,” ucap Mashron.
POMPANISASI
Sementara itu, terkait program Pompanisasi, Mentan Andi Amran Sulaiman memberikan bantuan pompa, benih padi, dan alat tanam ke petani di Pemalang. Mentan pun langsung melakukan pengecekan terpasangnya pompa di Kali Comal yang berada di Desa Kandang, Kecamatan Comal, Pemalang. Dengan program ini, Mentan bermimpi Indonesia menjadi lumbung pangan dunia.
BACA JUGA:Petani Jateng Terima 10 Ribu Alsintan, Pj Gubernur Jateng Optimistis Produksi Pangan Meningkat
Mentan juga menyampaikan program pompanisasi bisa meningkatkan produksi pertanian, terutama saat musim kemarau. Dengan anggaran total Rp500 miliar, bisa meningkatkan keuntungan petani total Rp 10 triliun.
”Ini yang pertama adalah solusi cepat menghadapi kekeringan adalah pompanisasi. Ini sangat ironis di negeri kita. Satu sisi sawah ini butuh air, di sisi lain air melimpah. Tapi tidak pernah ketemu (di sawah)," jelas Mentan. (*)