JAKARTA, DISWAY JOGJA - Penjabat (Pj) Gubenur Jateng, Nana Sudjana melepas program mudik gratis yang diikuti sebanyak 11.600 orang. Bahkan, belasan ribu warga Jateng tersebut difasilitasi mudik gratis menggunakan 239 armada. Hal itu, terungkap saat pelepasan mudik gratis secara simbolis starg dari Taman Mini Indoesia Indah (TMII) Jakarta pada Sabtu, 6 April 2024.
Para pemudik itu diberangkatkan menuju kampung halaman masing-masing di 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah.
"Alhamdulillah, pelaksanaan pelepasan tadi secara simbolis sudah kami lakukan. Mudik gratis ini, sebenarnya sudah dilaksanakan setiap tahun. Jumlahnya terus kita tingkatkan, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan," ungkap Pj Gubernur Jateng usai melepas pemudik.
Selain pelepasan mudik gratis di TMII, lanjut Nana, Pemprov Jateng juga memfasilitasi mudik gratis di Bandung. Yakni, diberangkatkan dari Pusat Pendidikan Perhubungan TNI AD Cimahi, Bandung pada hari yang sama. Bahkan, pemudik jateng yang difasilitasi mudik gratis diberangkatkan 17 armada bus, dengan penumpang sebanyak 850 orang.
"Ini bentuk kepedulian kami, karena akan sangat bermanfaat bagi para masyarakat yang akan mudik," jelasnya.
Nana Sudjana menuturkan, program mudik gratis dikhususkan bagi masyarakat yang bekerja di sektor informal. Harapannya, lewat program mudik gratis bisa meminimalisir masyarakat yang mudik menggunakan motor. Sehingga, angka kecelakaan bisa ditekan dan masyarakat dapat mudik dengan aman, nyaman dan tertib.
Sementara itu, menurut peserta mudik gratis, Putri, warga Wonogiri mengaku antusias mengikuti program mudik gratis Pemprov Jateng. Terlebih, sudah tiga tahun terakhir ia tidak pulang ke kampung halaman karena Pandemi Covid-19. Bersama suami dan kedua anaknya, ia mengaku senang saat mengetahui mendapat tiket mudik gratis.
Suaminya yang bekerja sebagai buruh sangat terbantu dengan adanya program ini. Sebab, jika harus merogoh kocek sendiri, paling tidak membutuhkan Rp1,2 juta per orang untuk ongkos pulang pergi.
"Terima kasih sudah mengadakan mudik gratis ini. Semoga tahun ke tahunnya makin tambah banyak lagi," harapnya.
Penumpang lain, Sodikin menuturkan, sudah dua kali mengikuti Program mudik gratis dari Pemprov Jateng. Dia mudik bersama 13 kawannya yang lain sesama pedagang tahu gejrot. Mereka mendaftar secara offline melalui Paguyuban Perantau Jawa Tengah.
Mendapatkan kuota mudik gratis, membuatnya merasa senang. Sebab, uang transpot untuk mudik bisa dimanfaatkan untuk membeli oleh-oleh bagi keluarga.
Sebagai informasi, program mudik gratis menggunakan armada bus ini merupakan kerja kolaborasi dari Pemprov Jateng, pemerintah kabupaten/kota, instansi vertikal dan pihak swasta. (*)