Hadapi Lahan Kritis Seluas 72.294 Ha, Pemda DIY Wujudkan Pembangunan Kehutanan Berkelanjutan

Jumat 05-04-2024,05:00 WIB
Reporter : M. Fatkhurohman
Editor : M. Fatkhurohman

DISWAYJOGJA – Pemda DIY melakukan Pencanangan Rehabilitasi Lahan di Kawasan Penyangga Gunung Merapi, Rabu, 3 April 2024. Kegiatan yang dicanangkan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X dengan menanam pohon tersebut dalam rangka mewujudkan pembangunan kehutanan yang berkelanjutan.

        Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DIY Kusno Wibowo mengatakan, upaya perbaikan lingkungan melalui rehabilitasi hutan dan lahan yang dilakukan kali ini bertujuan untuk mewujudkan pembangunan kehutanan yang berkelanjutan. Yakni dengan mengedepankan kelestarian ekosistem dan kesejahteraan masyarakat.

BACA JUGA:Warga Kertayasa Tegal Protes, Tanam Pohon Pisang dan Mancing di Jalan Rusak

Menurut dia, kegiatan rehabilitasi lahan tersebut secara tidak langsung juga untuk meningkatkan kondisi tata air, baik kualitas, kuantitas, maupun kontinuitasnya.

“Penanaman pohon juga menjadi pengendalian erosi dan sedimentasi melalui teknik konservasi tanah dan air. Rehabilitasi lahan di kawasan penyangga Gunung Merapi ini menjadi usaha dalam mendukung sinergitas menyelamatkan sumber daya air. Hal ini sejalan dengan tema ulang tahun DIY ke-269 yang bertema Maju Sejahtera Berkelanjutan Dijiwai Kebudayaan dan Keistimewaan,” kata Kusno.

Kusno mengatakan, pada kenyataannya, pemulihan lahan tidak berbanding lurus dengan laju degradasi lahan. Dengan demikian, DIY menghadapi tantangan berat dalam mencapai keseimbangan cakupan vegetasi. Selain itu, DIY menghadapi masalah penanganan lahan kritis seluas 72.294 hektare (Ha), baik di dalam maupun di luar kawasan hutan.

Menurut Kusno, kegiatan rehabilitasi lahan tersebut bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi semua pihak wajib berperan serta dalam memulihkan lahan kritis.

“Penanganan lahan kritis di DIY, sesuai RPJMD telah ditargetkan 35.902 Ha. Pada tahun 2024 ini penanganan lahan kritis ditargetkan 226 Ha. Karena kita semua tahu, jika alam menjadi modal utama bagi kesejahteraan masyarakat, baik generasi masa kini maupun mendatang,” ungkapnya.

BACA JUGA:Kondisi Lahan Kritis, 5 Rumah Warga Desa Kedungoleng Brebes Terancam Longsor

Karena itu, lanjut dia, rehabilitasi merupakan sebagai upaya memulihkan, mempertahankan, serta meningkatkan fungsi hutan dan lahan sangat penting. Dengan demikian, perannya dalam sistem penyangga kehidupan tetap terjaga.

Perwakilan Keraton Yogyakarta RM Gustilantika Marrel Suryokusumo menambahkan, keberadaan Gunung Merapi menjadi hal yang penting bagi kebudayaan DIY, termasuk Keraton Yogyakarta. Sebab, cukup banyak upacara budaya yang diadakan di Merapi. Karean itu, dirinya berharap masyarakat dan semua pihak bisa ikut menjaga kelestariannya.

”Terima kasih kepada warga yang sudah selalu mendukung program-program yang berhubungan dengan konservasi lingkungan dan juga konservasi air di Merapi,” ungkapnya. (*)

Kategori :