DISWAY JOGJA - Sering keliru. Ternyata membaca doa berbuka puasa yang benar adalah setelah selesai berbuka puasa, bukan sebelum atau saat Buka Puasa. Hal ini berdasarkan pendapat Imam Abu Bakar Muhammad Syatha ' dalam kitab I'anat al-Talibin.
Imam Abu Bakar Muhammad Syatha ' menegaskan bahwa membaca doa Berbuka puasa yang benar setelah selesai berbuka puasa, bukan sebelum atau saat berbuka puasa. Artinya, kita harus membaca doa setelah makan atau minum. Imam Zainuddin Al-Malibari juga mengonfirmasi hal tersebut.
BACA JUGA : Rekomendasi 7 Menu Sahur yang Dapat Membantu Anda Tetap Berenergi Sampai Berbuka Puasa Tiba!
Namun, Syaikh Sa'id bin Muhammad Ba'ali al-Hadhrami dalam Kitab Busyra al-Karim menyatakan bahwa ada kemampuan membaca doa untuk berbuka puasa saat ingin makan atau minum. Yang paling penting untuk diingat adalah bahwa doa harus dibacakan setelah berbuka puasa.
Bagaimana dengan Ustad Adi Hidayat (UAH)?
Mengutip channel youtube Adi Hidayat "tentang Buka puasa (Part 1)" Ustaz Adi Hidayat menjelaskan bahwa Rasulullah biasanya mengamalkan sholat saat berbuka puasa yang dapat ditemukan dalam Hadits Tirmidzi. Dari Ibnu Umar RA, bunyi sholat buka puasa adalah sebagai berikut:
Dhahaba-zh Zama, wabtalati-L ' uruuqu wa tsabata-L ajru, Insya Allah
Artinya: "Telah hilang dahaga, urat-urat telah basah, dan telah diraih pahala, insya Allah." (HR. Tirmidzi no. 2357, hasan oleh Al-Albani)
Dalam amalan sholat, para ulama terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama berpendapat bahwa doa dibacakan setelah berbuka puasa. Beberapa orang mengatakan hal yang sama sebelum mereka berdoa.
Bagian pertama dari doa datang dari mata mereka yang melihatnya secara lahiriah. Dalam doanya disebutkan bahwa rasa haus telah hilang. Oleh karena itu, golongan pertama mengucapkan doa buka puasa setelah berbuka puasa.
Adapun golongan kedua sendiri melihat bahwa maksud sholat dhahabazh Zam A'u dapat dilihat dalam konteks kedepannya. Itu sebabnya mereka membantah, sholat buka puasa dibacakan sebelum puasa dibatalkan.
Terlepas dari perbedaan pendapat, UAH mengingatkan bahwa ini bukan sesuatu yang perlu dipusingkan. "Kita bisa mengamalkan doa tadi, baik sebelum maupun sesudah berbuka". Kata UAH
"Kedua perbedaan pendapat ini sebenarnya tidak perlu dibantah. Apakah Anda membacanya sebelum atau sesudahnya, itu tidak masalah. Yang penting pakai Sunnah ini untuk berdoa, " tambah UAH.
Ini adalah doa untuk mereka yang akan berbuka:
"Allahumma laka shumtu wa'a rizqika afthartu.”