Puasa telah dikaitkan dengan peningkatan fungsi otak, termasuk peningkatan kognisi, fokus, dan konsentrasi. Ini mungkin karena puasa memicu produksi hormon saraf yang disebut brain-derived neurotrophic factor (BDNF), yang mendukung pertumbuhan dan pemeliharaan sel-sel otak.
6. Membersihkan Tubuh dari Toksin
Selama puasa, tubuh memiliki kesempatan untuk membersihkan diri dari toksin dan zat-zat yang tidak diinginkan. Proses detoksifikasi ini terjadi karena tubuh fokus pada pemulihan dan regenerasi sel-selnya tanpa harus memproses makanan baru.
7. Meningkatkan Sistem Kekebalan Tubuh
Puasa dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan mempromosikan produksi sel-sel darah putih dan mengurangi peradangan dalam tubuh. Ini dapat membantu melawan infeksi dan penyakit.
8. Memperpanjang Umur
Beberapa penelitian pada hewan telah menunjukkan bahwa puasa dapat memperpanjang umur dengan memperlambat proses penuaan. Meskipun penelitian pada manusia masih terbatas, ada bukti bahwa puasa intermiten dapat memiliki efek anti-penuaan yang signifikan.
BACA JUGA : Diet Di Bulan Puasa? Bisa Dong! Yuk Cek Ide Sahur Dan Menu Buka Puasa Yang Lezat, Nikmat, Tapi Rendah Kalori
9. Meningkatkan Kualitas Tidur
Puasa telah dikaitkan dengan peningkatan kualitas tidur. Dengan memberi tubuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri tanpa harus memproses makanan yang baru dikonsumsi, banyak orang melaporkan tidur yang lebih nyenyak dan pulih selama periode puasa.
10. Meningkatkan Kualitas Hidup
Secara keseluruhan, puasa dapat meningkatkan kualitas hidup dengan membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Dengan memperbaiki aspek-aspek kesehatan seperti berat badan, fungsi jantung, dan kualitas tidur, puasa dapat membantu seseorang merasa lebih baik secara keseluruhan.
Dengan demikian, puasa bukan hanya tentang pengorbanan secara spiritual, tetapi juga merupakan investasi dalam kesehatan tubuh dan kualitas hidup yang lebih baik secara keseluruhan. Namun, sebelum memulai program puasa atau perubahan diet apa pun, selalu penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan untuk memastikan bahwa itu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi kesehatan individu. Semoga bermanfaat. (*)