BREBES, DISWAY JOGJA - Sebanyak 63 kasus Angka Kematian Ibu dan 346 Angka Kematian Bayi, terjadi di Kabupaten Brebes. Jumlah tersebut, merupakan akumulasi sepanjang Tahun 2023 hingga akhir Februari 2024.
Jumlah tersebut, belum termasuk Angka Kematian Bayi Bawah Lima Tahun sebanyak 73 kasus. Temuan kasus AKI, AKB dan AKBA merupakan hasil pemetaan Dinas Kesehatan di semua fasyankes.
Kepala Dinkes Brebes melalui Kabid Kesehatan Masyarakat M Muhtar saat dikonfirmasi menjelaskan, sebaran kasus AKI, AKB dan AKBA hampir merata di Kabupaten Brebes. Rinciannya, sebanyak 54 kasus Angka Kematian Ibu, 333 kasus Angka Kematian Bayi, dan 70 kasus Angka Kematian Balita sepanjang tahun 2023.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Mencatat 45 Persen Lelaki Suka Lelaki dan PSK Rentan Tertular HIV/ AIDS
Sedangkan, sepanjang Januari hingga Februari 2024 tercatat kasus AKI 9, kasus 13 AKB dan 3 kasus AKBA.
"Penyebab banyaknya kasus AKB, dipicu Asfiksia, Berat Badan Bayi Lahir Rendah. Kelainan bawaan, Sepsis, Diare, Pneumonia, serta kelainan saluran cerna dan syaraf. Namun," terangnya, Senin (4/3) siang.
Terkait penyebab terjadinya AKI, lanjut Muhtar, dipicu sejumlah faktor. Yakni, Pre Eklampsia, perdarahan saat dan Pascapersalinan, hingga penyakit bawaan bumil. Seperti, Hipertensi, gagal jantung dan TBC serta penyakit berisiko menular ke janin.
Sehingga, butuh kolaborasi dan partisipasi aktif semua unsur masyarakat serta stakeholder. Fokusnya, lebih mengoptimalkan pendampingan dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan bumil.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Temukan 137 Kasus Baru HIV/AIDS, 35 Meninggal
M Muhtar menuturkan, sejumlah program terus digencarkan sebagai upaya menekan munculnya kasus AKB dan AKI. Seperti, pembuatan regulasi dan kebijakan meminimalisir kasus AKI AKB. Kemudian, peningkatan ketrampilan tenaga kesehatan, pemenuhan sarpras, perbaikan sistem pencatatan dan pelaporan.
"Beberapa inovasi yang sudah dilakukan meminimalisir AKI AKB. Yakni, Gerakan Bersama Kawal Wong Meteng, video voice buku KIA, Gerakan Masyarakat manfaatkan buku KIA dan Eradikasi PEB," jelasnya.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Beri Edukasi ke Pelaku Industri, Larang Penggunaan Pewarna Tekstil dan Pengawet Makanan
Muhtar menambahkan, selain sejumlah faktor penyebab masih tingginya AKI dan AKB tersebut. Pihaknya mengaku, ketersediaan Sumber Daya Manusia bidang persalinan khususnya bidan sangat kurang. Sebab, dengan angka penduduk mencapai 2,1 juta jiwa. Angka persalinan (ibu melahirkan bayi-red), berkisar 29-30 ribu setiap tahunnya. Terlebih, kompleksnya teritorial geografis wilayah Brebes belum sepadan dengan ketersediaan sarpras dan fasilitas yang memadahi. (*)