BREBES, DISWAY JOGJA - Gedung Laboratorium Kesehatan Masyarakat Bio Safety Level 2 Kabupaten Brebes, siap melayani semua tes cepat molekuler. Bahkan, pengerjaan proyek strategis menelan anggaran hingga Rp 5,13 Miliar dan selesai akhir Desember 2023 kemarin. Saat ini, susah mampu melayani PCR analisis Covid, TBC, HIV/ AIDS hingga vektor penyakit menular.
Pemanfaatan operasional Labkesmas Biosafety Level 2, terungkap setelah launching dan tasyakuran, Kamis (22/2). Peresmian itu, dipimpin langsung Kepala Dinas Kesehatan Brebes Ineke Tri Sulistyowati didampingi Sekdinkes Imam Budi Santoso. Turut hadir, jajaran struktural Dinkes, perwakilan RSUD dan Puskesmas se Kecamatan Brebes.
"Setelah launching dan peresmian simbolis ini, harapannya mampu mengakomodir kebutuhan masyarakat. Khususnya, pelayanan Labkesmas yang komplit dan terpadu tanpa harus keluar daerah Brebes," terang Kadinkes Ineke Tri Sulistyowati saat menyampaikan sambutan.
BACA JUGA : Dinkes Brebes Genjot Implementasi Rekam Medis 38 BLUD Puskesmas
Sesuai amanah Kementerian Kesehatan, lanjut dia, Labkes harus sudah bertransformasi menjadi Laboratorium Kesehatan Masyarakat. Yakni, sudah mampu melakukan pemeriksaan sampel manusia (klinik), sampel non manusia (lingkungan, makanan dan minuman). Termasuk, mampu memeriksa sampel hewan atau binatang yang dapat menjadi vektor penularan penyakit berbahaya bagi manusia.
Sementara itu, Kepela UPTD Labkesmas Brebes Istiadah Muliati menambahkan, Gedung Lab BSL2 merupakan Laboratorium yang dapat melaksanakan pemeriksaan Biomolekuler. Bahkan,dengan kelengkapan sarpras dan semua alkes yang sudah komplit. Semua layanan Labkesmas, sudah bisa diakses semua warga sesuai kebutuhan.
BACA JUGA : Megaproyek Dinkes Brebes Tinggal Peresmian, Laboratorium BSL2 Tuntas Digarap
"Contohnya, mengecek kandungan zat kimia dalam makanan dan minuman. Vektor atau molekul yang menularkan penyakit berbahaya, hingga Covid, TBC dan HIV/ AIDS semua sudah bisa dilayani," tandasnya.
Seperti diketahui, pembangunan Gedung Labkesmas Bio Safety Level 2 Brebes menelan anggaran DAK mencapai Rp 5,136 Miliar. Rinciannya, bangunan gedung Rp 2,8 Miliar, alkes Rp 1,35 Miliar dan Rp 986 juta untuk pembangunan instalasi pengolahan air limbah. (*)