Uji Coba Jemput Bola Pemilih Difabel Kota Tegal, Petugas Boyong Bilik Suara ke Rumah Penyandang Disabilitas

Rabu 31-01-2024,08:00 WIB
Reporter : K. Anam Syahmadani
Editor : M. Fatkhurohman

TEGAL, DISWAYJOGJA - Tidak semua warga pemilih bisa datang untuk mencoblos di Tempat Pemungutan Suara (TPS) karena kondisi fisik yang mengalami keterbatasan, terutama mereka para pemilih difabel. Untuk mengatasi itu, petugas TPS melakukan jemput bola sebagaimana yang diujicobakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tegal, Selasa (30/1).

Jarum jam menunjukkan pukul 11.45 saat sebagian besar warga pemilih telah mengikuti simulasi pemungutan suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di TPS 8 Kelurahan Bandung di Halaman Kantor Kecamatan Tegal Selatan. Karena ada sejumlah pemilih difabel yang tidak bisa datang ke TPS, petugas TPS bergegas menyiapkan segala sesuatunya.

Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Sudirman tampak sigap memasukkan lima belas surat suara ke dalam sebuah plastik berwarna hitam. Sementara Anggota KPPS lainnya Purwanti memboyong satu dari empat bilik suara yang semula digunakan untuk simulasi pemungutan suara ratusan pemilih dari Kelurahan Bandung.

BACA JUGA:Hari Juang Kartika TNI AD ke-78, 7 Penyandang Disabilitas Terima Bantuan Kaki Palsu

Sudirman dan Purwanti bersama anggota KPU Kota Tegal, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Tegal, serta Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) berjalan kaki menuju ke rumah tiga pemilih difabel yang letaknya tidak jauh dari Kantor Kecamatan Tegal Selatan. Untuk mempersingkat waktu, rombongan memotong jalan melewati sebuah pekarangan.

Tak peduli sepatu kotor oleh tanah gembur sehabis diguyur hujan, mereka tetap berderap menuju kediaman warga penyandang disabilitas yaitu Jono, Kasmi, dan Wari. Ketiga pemilih tersebut tidak bisa datang langsung ke TPS karena kondisi fisiknya mengalami keterbatasan. Seperti Jono, 55, yang mengalami stroke ringan karena terjadi pengapuran di tulang kaki.

Saat petugas datang, Jono tengah duduk seorang diri di depan teras rumahnya. “Assalamualaikum. Permisi Pak, Ibu wonten?” ucap Purwanti yang menjadi petunjuk arah karena paling menguasai medan. Istri Jono lalu muncul dari balik pintu. “Waalaikumsalam, monggo Bu,” sahut istri Jono mempersilakan. Purwanti lalu menjelaskan maksud dan tujuan rombongan datang ke rumahnya.

BACA JUGA:Launching Buku Panduan TPKJM DIY, Sri Paduka Larang Stigma dan Diskriminasi pada Penyandang Disabilitas

Petugas segera mempersiapkan bilik suara di teras rumah Jono. Satu per satu surat suara diberikan kepada Jono. Dengan perlahan, Jono mencoblos lima surat suara di dalam bilik suara. “Kiye latihan ya Pak (Ini latihan ya Pak, Red),” ucap Komisioner KPU Kota Tegal Achmad Chaerudin menjelaskan kepada Jono bahwa kegiatan ini hanya simulasi.

Setelah selesai, rombongan pamitan ke istri Jono dan melanjutkan berjalan kaki menuju ke rumah pemilih difabel lainnya, yaitu Kasmin dan Wari. Bersamaan dengan azan Duhur yang berkumandang, uji coba jemput bola pemilih difabel selesai tanpa kendala. Petugas kemudian kembali berjalan kaki menuju ke TPS tempat mereka bertugas.

Komisioner KPU Kota Tegal Achmad Chaerudin mengatakan, petugas TPS akan melakukan jemput bola untuk pemilih yang tidak bisa datang ke TPS, misalnya lansia yang sudah tidak berjalan maupun mengalami sakit seperti stroke maupun lainnya. “Menjadi tugas KPPS untuk menjemput bola, termasuk pemilih di tahanan kepolisian,” ucap Chaerudin.

Dalam menjemput bola ke rumah pemilih, lima k ertas sua r a untuk setiap pemilih diba w a menggunakan kresek hitam dan b ilik suara atau kotak suara keliling dipastikan menjamin kerahasiaan pemilih. Apabila saat didatangi ke rumah tidak bisa mencoblos karena kondisi fisiknya, dapat dibantu pendamping yang ditunjuk pemilih dan pendamping tersebut dilarang memaksakan kehendak pilihan.

BACA JUGA:Tingkatkan Inklusivitas, Bank Mandiri Buka 10.000 Rekening Tabungan bagi Penyandang Disabilitas

“Jemput bola ini m elibatkan anggo t a KPPS dan disaksikan saksi dari pengawa s TPS, saksi pasangan calon maupun saksi dari partai politik,” ujar Chaerudin. Dilakukannnya jemput bola pemilih ini agar bisa memenuhi hak konstitusi pemilih untuk tetap bisa memberikan pilihannya, tanpa terkendala kondisi fisiknya yang tidak memungkinkan.

Koordinator Divisi Humas Bawaslu Kota Tegal Nur Aliyah Saparida yang turut serta mengikuti pelaksanaan uji coba jemput bola pemilih difabel bersama Ketua Bawaslu Kota Tegal Fauzan Hamid menyampaikan, sebelumnya Bawaslu juga telah mengadakan sosialiasi agar Pemilu kali ini ramah terhadap penyandang disabilitas.

BACA JUGA:Kementerian PANRB Membuka Lowongan PPPK Teknis 2022, Terbuka bagi Penyandang Disabilitas

“Dengan mengakomodir petugas TPS agar Pemilu ramah peyandang disabilitas, bisa menjemput bola pemilih yang secara fisik sudah susah untuk datang langsung ke TPS,” ungkap Aliyah. (*)

Kategori :