PULOSARI, DISWAYJOGJA - Harga jahe saat ini ditingkat petani semakin mahal, bahkan di tengkulak stok sedikit dan sulit didapatkan, sementara panen jahe masih cukup lama. Padahal mahalnya harga jahe membuat petani untung, jika stok melimpah.
Menurut Iman, petani jahe di Desa Jurangmangu. Kecamatan Pulosari, Kabupaten Pemalang, harga jahe terbilang mahal dan sudah bertahan sekitar 3 bulan. Namun, sekarang ini petani sudah tidak punya jahe di lahan karena habis panen. Sedangkan yang sudah dipanen stok sangat sedikit. ”Harga jahe saat ini Rp16.000 per kilogram, stok sedikit di petani dan tengkulak,” katanya, Senin (22/1/2024). BACA JUGA:Truk Ekspedisi Pengangkut Paket Terbakar di Tol Pejagan-Pemalang Iman menjelaskan, stok sudah sedikit sementara masa panen berikutnya masih lama. Jahe dapat dipanen sekitar 4 sampai 7 bulan. Dengan demikian, petani ataupun tengkulak, harus berusaha mendapatkan jahe di daerah lain. ”Disini stok sedikit, sedangkan panen masih lama.Jadi kita dapat jahe dari petani di daerah lain,” jelasnya. Rohman, tengkulak jahe menuturkan, bagi sebagian petani naiknya harga tersebut tidak berpengaruh besar. Sebab, jahe sudah habis masa panen dan stok sedikit. Sedangkan bagi petani yang jahe nya masih banyak, dapat keuntungan yang besar. BACA JUGA:Panen Perdana Melon, Sri Sultan; Petani Milenial Harus Didukung Alat Modern”Harga mahal sudah lumayan lama, semoga petani bisa dapat untung berlimpah sesuai pengeluaran selama merawat jahenya,” ungkap Rohman. (*)