TEGAL, DISWAYJOGJA - Pedagang konter atau pedagang non kios yang berjualan di sekitar eskalator Pasar Pagi Blok A berharap kebijakan sterilisasi area masuk pasar yang dikeluarkan bersifat sementara. Kebijakan tersebut dikeluarkan oleh Pemerintah Kota Tegal melalui Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (Dinkop UKM Perdagangan) Kota Tegal.
BACA JUGA:Sterilisasi Area Masuk Pasar Pagi Blok A Kota Tegal Harus Nguwongke Pedagang Harapan itu diungkapkan Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Blok A saat beraudiensi dengan Komisi II DPRD Kota Tegal di Ruang Rapat Komisi II, Jumat (15/12 /2023 ). “P edagang berharap sterilisasi hanya sementara saja selama proyek perbaikan eskalator , tidak u n t u k menggusur selamanya ,” kata Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Pagi Blok A Oiyondra. BACA JUGA:Wujudkan Kenyamanan, Dinkop UKM Perdagangan Kota Tegal Sterilisasi Area Masuk Pasar Pagi Blok A Penerimaan audiensi ini dipimpin langsung Ketua Komisi II Anshori Faqih. Hadir pula Wakil Ketua DPRD Kota Tegal Habib Ali Zaenal Abidin dan Wakil Ketua DPRD Wasmad Edi Susilo serta segenap anggota Komisi II. Audiensi ini juga dihadiri Kepala Bidang Pasar Dinkop UKM Perdagangan Triyanto beserta jajarannya. BACA JUGA:SDN Klampok 06 Gelar Karya P5 dan Unjuk Talenta Siswa, Wujudkan Kurikulum Merdeka Diinformasikan, sudah tujuh belas tahun p edagang menempati konter sisi selatan dan utara eskalator. Saat ini, eskalator Pasar Pagi Blok A diperbaiki, namun belum beroperasi. Perwakilan pedagang Jon Monadagusta menyampaikan, pedagang mendukung upaya Dinkop UKM Perdagangan untuk menyediakan lahan promo di Pasar Pagi. BACA JUGA:Budayakan Anti Korupsi, Pemdes di Kabupaten Brebes Diminta Hapus Pungli Namun, j an g a n menggusur pedagang y an g s u d a h tujuh belas tahun di sana karena mereka legal. Jon lalu mempertanyakan konter produk teh yang masih tetap bisa beraktivitas. Dia berpendapat sebaiknya lahan promo menggunakan halaman pasar dan tidak memindah pedagang konter resmi. “Kami berharap agar bisa fair,” ungkap Jon. BACA JUGA:Rencana Selesai Oktober 2023, Pergantian Eskalator Pasar Pagi Kota Tegal Masih Bureng Menanggapi itu, Kepala Bidang Pasar Dinkop UKM Perdagangan Triyanto menjelaskan, ada Keputusan Badan Standarisasi Nasional tentang Pasar Rakyat. Sesuai k etentuan SNI Pasar Rakyat , lebar akses masuk pasar minimal 1,8 meter. Sementara untuk akses masuk e ksisting Pasar Pagi Blok A adalah 1,1 meter karena di sisi kanan kiri maupun bawah terdapat peda g ang. Dari hasil uji laik eskalator yang dilakukan Disnakertrans Provinsi Jawa Tengah, aktivitas berjualan di bawah eskalator menimbulkan kerusakan dan lebih rentan pemeliharaan. “E skalator d a p a t dioperasio nal kan , namun t i d a k boleh ada aktivitas di bawah eskalator , baik u n t u k penyimpanan atau aktivitas berjualan ,” jelas Triyanto. BACA JUGA:Sempat Sepi 2 Bulan, Aktivitas Pasar Pagi Kota Tegal Mulai Menggeliat Dinkop UKM Perdagangan menyediakan alternatif tempat relokasi semula di sebelah pintu utara basement. “Kami menyampaikan apabila ada alternatif, silakan mencari di lantai dua dan lantai tiga agar tidak semrawut. Kami juga berkoordinasi dengan kepala pasar. Tujuan kami menata dengan merelokasi, bukan dengan pengggusuran,” ujar Triyanto. Sehubungan lahan promo, Triyanto menerangkan, Dinkop UKM Perdagangan menerapkan lahan promo di sepanjang teras d e p a n hingga kanan kiri benteng. Promosi diajukan setiap dua pekan tergantung kondisi area yang layak. Dinkop UKM Perdagangan tidak membatasi siapa yang berhak mengajukan promo dan ditempatkan di area promo, bukan di dekat eskalator. “K ami ditarget APBD lumayan tinggi , maka kami maksimalkan pemasukan dari situ ,” jelas Triyanto. Sementara itu, Ketua Komisi II Anshori Faqih menyampaikan, kebijakan sterilisasi yang dikeluarkan Dinkop UKM dan Perdagangan tentunya bukan penggusuran, melainkan relokasi untuk penataan yang lebih baik. Sehubungan produk minuman teh agar diatur kembali. Bagi yang berjualan di bawah eskalator, supaya dicarikan solusi. Komisi II akan mel ihat langsung di lapangan .“K ami carikan solusi agar t idak saling terganggu , baik dari aktivitas eskalator maupun aktivitas pedagang. J adi s ama-sama enak . P endapatan masuk, kerapian tertata, pedagang juga b i s a tetap mencari penghasilan. S ementara dirapikan d u lu atau digeser agar akses jalan t i d a k terganggu ,” ucap Anfaq. (*)