
SLAWI , DISWAY JOGJA - Keseriusan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan ( Dikbud ) Kabupaten Tegal untuk menuntaskan anak putus sekolah melalui program Yuh Sekolah Maning (YSN) berlanjut di tahun ajaran baru 2023 - 2024.
Dipastikan dipeghujung program tahun 2024, masih mensisakan target bidikan sebanyak 600 anak di program Yuh Sekolah Maning. Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Tegal, Fakihurochim SSos MM melalui Kasi Pendidikan Masyarakat Drs Yaniarto menyatakan , pihaknya mem butuh kan peran aktif kepala desa yang pro pendidikan , untuk mensukseskan program pengentasan anak putus sekolah melalui program Yuh Sekolah Maning. BACA JUGA:Minimalisir Dampak Bencana, BPBD Kabupaten Tegal Pasang Alat Ini "Dengan adanya kepedulaian kepala desa , akan memudahkan tim pendaftaran yang diterjunkan di desa untuk menditeksi anak putus sekolah. Kami butuh bantuan data yang valid ditingkat desa , terkait angka putus sekolah agar bisa tertangani dengan maksimal," ujarnya Selasa 17 Oktober 2023. Diharapkan kepala desa bisa membuka informasi selebar-lebarnya , dengan mengumpulkan semua RT dan RW untuk mendata warganya yang putus sekolah . Sehingga masalah anak putus sekaolah bisa tertangani melalui program Yuh Sekolah Maning. Seperti diketahui, setidaknya dari data anak putus sekolah tahun 2015 sebanyak 6.765 anak, saat ini sebanyak 2.923 sudah berhasil melanjutkan sekolah melalui program tersebut. BACA JUGA:Keren! Siswa SMKN 2 Adiwerna Tegal Gondol 3 Penghargaan FFT "Ditahun 2023 ini , pihaknya juga menargetkan 600 anak putus sekolah bisa terjaring melalui program Yuh Sekolah Maning. Dan dipenghujung program 2024 , juga masih ada kouta 600 anak . Ditahun ini dari tersebut, terealisasi di lapangan sebanyak 536 anak yang tersebar di 15 kecamatan. Mereka nanti akan menempuh pembelajaran di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM)," cetusnya. Mereka akan menempuh pembelajaran pendidikan kesetaraan paket A atau setara SD dan paket B setara SMP. "Bila di tahun 2018 anak putus sekolah tertangani di pendidikan formal, sejak tahun 2019 hingga 2024 nanti akan kita arahkan ke pendidikan nonformal atau kejar paket," ungkapnya. Pada tahun 2019, sambung dia, dari target paket A sebanyak 452 orang tercapai 341 orang. Kemudian paket B dari target 917 orang terealisasi 796 orang. BACA JUGA:Lebakwangi Kabupaten Tegal Krisis Air Bersih, Warga Harus Jalan Kaki 1 Kilometer untuk Dapat Air Sementara itu pada tahun 2020, target paket A sebanyak 298 orang terealisasi 99 orang . U ntuk paket B 706 orang terealisasi 306 orang. "Berlanjut di tahun 2021, paket A target 335 orang terealisasi 83 orang dan paket B target 778 orang terealisasi 395 orang. Untuk tahun 2022 paket A kita target 240 orang terealisasi 109 orang dan paket B target 570 orang terealisasi 258 orang," rincinya. Dia menyatakan melalui pendataan anak putus sekolah ini diharapkan anak usia 7 hingga 15 tahun agar kembali ke sekolah melalui program pendidikan kesetaraan kejar paket A dan paket B. ( * )