DISWAY JOGJA - Pecel lele pun merupakan salah satu resep yang paling digemari dan terkenal di Indonesia. Dalam sajiannya, ikan lele sering digoreng lalu disandingkan dengan sayur dan sambal. Cita rasa inilah yang membuat lele menjadi santapan yang paling banyak diminati. Sayangnya, ada anggapan yang menyebut bahwa ikan lele berdampak negatif untuk kesehatan.
Makan ikan lele memiliki beberapa dampak baik dan buruk, tergantung pada cara memasaknya, kualitas ikan lele yang dikonsumsi, dan pola makan secara keseluruhan. Berikut adalah beberapa dampak makan ikan lele yang perlu diperhatikan:
Dampak Positif:
1. Sumber Protein
Ikan lele merupakan sumber protein yang baik dan dapat membantu memenuhi kebutuhan protein tubuh, yang penting untuk pertumbuhan dan perbaikan jaringan tubuh.
2. Sumber Omega-3
Ikan lele mengandung asam lemak omega-3, yang memiliki manfaat bagi kesehatan jantung, otak, dan sistem saraf.
3. Zat Gizi
Ikan lele mengandung beberapa vitamin dan mineral penting seperti vitamin D, vitamin B12, selenium, dan fosfor.
4. Alternatif Pangan
Ikan lele dapat menjadi alternatif pangan yang terjangkau bagi masyarakat dengan anggaran terbatas.
Dampak Negatif:
Jika dikonsumsi sembarangan, ikan lele memang dapat berdampak negatif untuk kesehatan. Berikut ini lima dampak negatif yang mungkin terjadi akibat konsumsi ikan lele:
1. Pertumbuhan Sel Abnormal
Dampak pertama yang terlihat paling jelas dalam proses pengolahan ikan lele adalah penggunaan minyak bekas yang telah dipakai secara berulang kali. Minyak tersebut mengandung radikal bebas, termasuk asam lemak jenuh yang bisa memicu timbulnya sel abnormal karena bersifat karsinogenik. Minyak tersebut juga mengandung trans 2 hidrosiklon (HNE) yang beracun, sehingga dapat meningkatkan risiko kanker hati dan kanker lambung.
2. Munculnya Kelenjar Tiroid
Selain itu, munculnya kelenjar tiroid di sekitar leher bisa disebabkan oleh konsumsi lele. Pasalnya, banyak peternak ikan lele yang memanfaatkan bangkai hewan untuk bahan makanan lele, termasuk kotoran hewan yang berada di dekat peternakan lele (seperti kandang ayam atau kambing). Semua hal ini dapat menimbulkan pembengkakan serta peradangan akibat peningkatan cairan tiroid.
3. Adanya Kandungan Bakteri Aktif
Proses peternakan ikan lele boleh dibilang tidak cocok untuk kesehatan manusia. Sebagai contoh, banyak tambak lele yang di atasnya dibuat jamban. Meskipun ikan lele adalah jenis ikan yang mampu bertahan di air kotor, tetap saja ikan tersebut berpotensi terkontaminasi bakteri aktif dan logam berat yang menyebabkan diare dan sakit perut. Hal ini disebabkan oleh kemampuan lele untuk memakan semua makanan yang ada di sekelilingnya.
4. Mengandung Logam
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, cara pemeliharaan, pemberian makanan, serta kotoran-kotoran yang dimakan ikan lele mengandung banyak bakteri, kuman, serta logam berat yang berbahaya. Pengendapan hal-hal ini di dalam tubuh manusia akan memicu munculnya kanker dan tumbuhnya tumor. Pasalnya, selama proses pemeliharaan lele akan memakan semua apa yang ada di sekelilingnya.
5. Meningkatkan Risiko Penyakit Jantung
Dampak negatif lain dari konsumsi lele adalah meningkatnya risiko penyakit jantung. Hal ini dikarenakan oleh proses pengolahan lele yang menggunakan minyak, sehingga melipatgandakan bahaya bagi tubuh dan memicu penyumbatan pada pembuluh arteri jantung. Kondisi tersebut dapat menyebabkan gangguan pada jantung, termasuk serangan jantung.
Untuk mengurangi dampak negatif, pastikan untuk membeli ikan lele dari sumber yang terpercaya dan aman, dan selalu pastikan bahwa ikan lele dimasak dengan benar sebelum dikonsumsi. Selain itu, variasi dalam konsumsi ikan dengan menggantinya dengan jenis ikan lainnya juga dapat memberikan manfaat bagi kesehatan secara keseluruhan.