TEGAL, DISWAYJOGJA.ID - Imbas kenaikan BBM subsidi, para sopir angkutan kota (Angkot) di Kota Tegal menyesuaikan tarif sendiri.
"Saya naikan sendiri. Sebab kalau menunggu Dishub Kota/Kabupaten Tegal kami tekor. Sebab sampai saat ini belum ada kabar," terang Kirno, sopir Angkot Tegal-Banjaran, Minggu (4/9).
BACA JUGA:Harga Cabai Merah Keriting di Tegal Tembus Rp80 Ribu/Kg
Ditemui di depan Pasar Pagi, Kirno mengaku kenaikan BBM bersubsidi sempat membuatnya syok. Saat hendak mengisi BBM di SPBU Karanganyar, Dukuhturi, petugas SPBU bilang harga Pertalite sudah naik jadi Rp10.000 per liter.
"Sabtu siang pukul 15.00 WIB, saya sedang membawa penumpang dari Terminal Kota Tegal. Pas mau isi bensin, ternyata sudah naik," ujarnya.
Ia mengaku tidak mendengar berita kenaikan harga BBM pada Sabtu (3/9) pukul 14.30 WIB karena hanya punya HP model lama.
BACA JUGA:Jos! Pengolahan Kopi di Gambuhan Pemalang Dikelola Kelompok Wanita Tani
"Pemerintah tolong perhatikan nasib kami. Mestinya ada subsidi khusus untuk sopir Angkot," tukasnya.
Hal senada dikatakan Arto, sopir Angkot lainnya. Meski Dishub belum mengeluarkan tarif Angkot, namun ia bersama awak angkutan lainnya telah menaikan tarif.
"Misalnya tarif dari Banjaran ke Tegal awalnya Rp5 ribu sekarang jadi Rp7 ribu. Kemudian Banjaran ke Terminal Kota Tegal dari Rp8 ribu jadi Rp10 ribu. Untuk jarak dekat Rp3-4 ribu," katanya.
BACA JUGA:Menteri METI Jepang Kunjungi Menko Airlangga
Arto mengaku jelang kenaikan BBM, dirinya memang sedang melihat berita di TV. Namun saat itu waktu menunjukan pukul 14.15 WIB.
"Saya lalu ke SPBU untuk mengisi bensin, ternyata maka sudah ada antrean panjang," ungkapnya.
Arto berharap pemerintah menyediakan kuota khusus untuk para sopir plat kuning, khususnya awak angkutan umum.
"Terlebih kondisi transportasi sekarang sangat memprihatinkan. Angkutan umum harus bersaing dengan angkutan online," ujarnya. (gus)